News - Banyak orang yang menginginkan buah hatinya tidak hanya memiliki kecerdasan, tetapi juga memiliki kepekaan sosial seperti empati. Dengan empati, anak-anak mampu untuk memahami dan menghormati pandangan orang lain.
Menurut Parent Toolkit, empati merupakan akar dari kemampuan seorang anak untuk menjadi baik dan berbelas kasih. Para ahli percaya bahwa anak-anak yang memiliki sikap empati cenderung berhasil dalam kehidupan sosialnya dan disukai oleh teman-teman.
Rasa empati sebenarnya telah muncul sejak manusia masih sangat belia, contohnya ketika bayi ikut menangis setelah mendengar tangisan bayi lainnya. Sifat ini akan lebih baik jika dipupuk sejak dini agar anak dapat tumbuh dewasa dengan memiliki empati.
Parents mengatakan, masa-masa yang tepat untuk mengajarkan anak rasa empati adalah 12 hingga 18 bulan. Ini karena di usia ini anak-anak mulai dapat mengenal rujukan sosial seperti membedakan emosi dalam ekspresi wajah.
Sejalan dengan Parents, dokter spesialis anak Dr. I Gusti Ayu Nyoman Pratiwi dalam kelas parentingnya menyebutkan, masa-masa keemasan memupuk kecerdasan emosional anak paling baik dilakukan sebelum anak berusia tiga tahun.
Ini karena bagian otak yang diperlukan dalam perkembangan emosional yakni otak kanan akan berjalan optimal sebelum anak berusia tiga tahun.
"Sebetulnya kita, kan, membesarkan anak maunya pintar. Bukan hanya sehat tapi pintar, pintar itu bukan hanya intelektual, tapi (juga) emosional. Emosional itu sebetulnya banyak juga belahan (otak) kanan yang berfungsi,” kata Dokter Tiwi dalam kuliahnya.
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengajarkan empati kepada anak:
Mengenalkan anak-anak pada lingkungan
Seperti yang dilansir dari Parents, menjadi empati dimulai dengan menjadi peka terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar. Orang tua yang menunjukkan anaknya bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain dapat memupuk keinginan anak untuk mengeksplorasi hubungan.
Jika memungkinkan, ajak anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti bermain di taman bersama dengan teman-teman sebayanya.
Menanyakan perasaannya
Menanyakan perasaan si kecil dapat menjadi kunci untuk mengenalkan berbagai jenis emosi kepada anak.
Dikutip dari Huffpost, Psikolog Michele Borba dalam bukunya yang berjudul “Unselfie: Why Empathetic Kids Succeed in Our All-About Me World” mengatakan bahwa “Gerbang menuju empati adalah melek emosi.”
Cara yang paling sederhana adalah menanyakan perasaan si kecil dengan menggunakan bahasa yang emosional seperti “Apakah kamu sedang marah?” atau “Kamu terlihat sedih.”
Laura Dell, seorang asisten profesor dari Sekolah Pendidikan Universitas Cincinnati mengatakan, anak-anak perlu mengenal perasaannya terlebih dahulu sebelum memahami perasaan orang lain.
"Sekali mereka dapat mengidentifikasi emosi mereka sendiri, mereka akan lebih baik dalam mengembangkan keterampilan dalam mengendalikan emosinya. Kemudian (mereka) akan mengambil langkah selanjutnya untuk memahami emosi orang lain” kata Dell.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
11 Blush On yang Bagus dan Tahan Lama untuk Percantik Riasan
12 Tempat Wisata di Solo Ramah Anak dan Keluarga
Mengenal Sikap Altruisme, Manfaat, dan Contoh Sikapnya
Tips Outfit 90an dan 7 Inspirasinya yang Wajib Dicoba
Populer
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Kronologi Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakarta Pusat
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Riwayat Palabuhanratu, dari Mitos sampai Tujuan Favorit Vakansi
Gubernur Bisa Dicopot Prabowo karena Revisi UU DKJ, Benarkah?
Flash News
Trans Jogja Belum Ramah Difabel, Pengguna Kursi Roda kesulitan
LRC-KJHAM Catat Kekerasan terhadap Perempuan Meningkat pada 2024
Pemprov Siapkan 3 Lokasi Pengungsian Korban Kebakaran Kemayoran
Inovasi Pembangunan Kota, APEKSI Luncurkan Buku Praktik Baik
MK Terima 241 Permohonan Sengketa Hasil Pilkada Serentak 2024
Pilkada Berlangsung Damai, Wamenag Apresiasi Presiden & Polri
Prabowo Akan Hadiri Apel Kasatwil Polri di Akpol Semarang
Mario Dandy Jalani Sidang Perdana Kasus Pencabulan
Natalius Pigai Sebut 50% Asta Cita Prabowo Berisikan Tentang HAM
Polisi: Gas di Spa Winner Sempat Akan Dipadamkan Sebelum Meledak
Kejagung Ajukan Kasasi Atas Putusan Bebas Afung Terkait Timah
Polisi Tangkap 4 Pelaku Penculikan Wanita di Antapani Bandung
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Pimpinan KPK Keluhkan Kurang Lakunya Lelang Barang Rampasan
Imigrasi Kualanamu Perketat Awasi PMI Ilegal saat Libur Nataru