News - "Apa kalian sudah lihat mobil mereka? Produk mereka tidak bagus, tidak menarik, dan teknologinya juga tidak terlalu hebat," ujar Elon Musk pada 2011 dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg. Musk mengatakan itu sembari tertawa mengejek. Namun, situasinya kini sudah tak lagi sama. Bahkan, boleh dibilang, Musk sekarang telah dibikin ketar-ketir oleh pabrikan yang dulu dia tertawakan itu.

Tiga tahun sebelumnya, pabrikan yang ditertawakan Musk itu mendapatkan suntikan dana segar senilai US$232 juta setelah investor kondang Warren Buffett, lewat Berkshire Hathaway, mengakuisisi 225 juta lembar sahamnya (kurang lebih 10 persen saham perusahaan). Setahun berselang, pabrikan mobil tersebut meluncurkan kendaraan listrik pertamanya.

Ada alasan kuat mengapa Buffett memilih untuk berinvestasi di pabrikan Cina itu. Buffett, bersama rekannya Charlie Munger, merasakan angin perubahan di Negeri Tirai Bambu. Mereka melihat bahwa Pemerintah Cina kala itu sudah mulai serius mendorong perkembangan energi baru. Dua pentolan Berkshire Hathaway itu kemudian memilih pabrikan otomotif itu sebagai gacoan dalam permainan energi baru di Cina.

Pada 2011, pabrikan Cina itu memang belum betul-betul bisa menyaingi Tesla milik Musk. Namun, 12 tahun kemudian, tepatnya pada kwartal keempat 2023, CNBC mewartakan bahwa pabrikan itu sukses menggusur Tesla dari puncak klasemen produsen mobil elektrik.

Total, ada 3 juta unit mobil listrik ia produksi kala itu. Pada akhirnya, pabrikan satu ini berhasil menahbiskan diri sebagai salah satu pemain utama dalam industri mobil listrik.

Pabrikan Cina yang dimaksud tak lain adalah BYD. Lebih tepatnya, BYD Auto.

Bermula dari Baterai Ponsel

BYD didirikan pada 10 Februari 1995 di Shenzhen, Cina, oleh seorang ahli kimia bernama Wang Chuanfu. Mulanya, ia bergerak di bidang pembuatan baterai ponsel. Dalam perkembangannya, ia juga memproduksi forklift, panel surya, semikonduktor, serta jaringan rel listrik. Namun, pertumbuhan BYD sampai menjadi perusahaan raksasa tidak akan bisa terwujud tanpa divisi otomotifnya, BYD Auto.

Sebenarnya, Wang sudah berkeinginan untuk mengeksplorasi mobil listrik sejak 1997. Mulanya, dia bereksperimen dengan membeli sebuah mobil listrik bikinan Beijing Second Auto Works yang menggunakan baterai mobil golf sebagai penggerak. Wang akhirnya sukses mengubah mobil ini menjadi sebuah mobil hibrida.

Pada 2003, Wang mengakuisisi sebuah pabrikan mobil kecil bernama Xi'an Qinchuan Automobile dari perusahaan pertahanan milik negara, Norinco. Menurut Wang kala itu, sudah saatnya BYD bermain di industri otomotif dengan menciptakan mobil listrik bertenaga baterai karena selama ini mereka sudah memiliki ekspertise di bidang pembuatan baterai.

Akuisisi tersebut awalnya mendapat tentangan dari para petinggi serta pemegang saham BYD. Akan tetapi, Wang bergeming. Dia lantas memanfaatkan segala pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh Xi'an Qinchuan Automobile untuk meluncurkan mobil listrik pertama BYD yang diberi nama Flyer EF3. Mobil ini sendiri pertama kali diperkenalkan lewat Beijing Auto Show 2004.