News - Mengasuh anak-anak kelihatannya mudah. Tapi Lana Muthia Thaher tidak mau menganggap remeh. Apalagi anak yang diasuhnya memiliki gangguan pertumbuhan dan perkembangan atau kategori stunting.

Sebagai pengasuh anak-anak stunting di daycare Rumah Pelita Manyaran, Kota Semarang, Jawa Tengah, Lana mempunyai tanggung jawab untuk turut menuntaskan masalah tumbuh kembang anak.

Saban hari ia harus memastikan kegiatan terjadwal dengan rapi. Ia mendampingi aktivitas anak-anak sejak pagi hingga sore, mulai dari bermain dan olahraga, memastikan asupan makanan bergizi, hingga istirahat yang cukup.

“Kami konsen pada pemenuhan gizi anak, juga menstimulasi perkembangan balita secara bahasa, kognitif hingga fisik,” cerita Lana saat ditemui di Rumah Pelita di Kelurahan Manyaran, Semarang pada Selasa (3/9/2024).

Dia mengatakan, anak-anak stunting yang diasuhnya datang dengan kondisi berbeda. Tidak hanya mempunyai masalah berat dan tinggi badan, melainkan ada yang memiliki gangguan konsentrasi hingga speach delay.

Saat ini terdapat sebelas anak stunting yang menjalani masa pengasuhan selama tiga bulan di Rumah Pelita. Setelah dinyatakan lulus, mereka akan diganti dengan anak stunting lain.

“Rata-rata balita yang kami asuh kenaikan berat badannya 100--150 gram per minggu dan tinggi badan naik 2 milimeter per minggu,” ungkap Lana.

Dalam Rumah Pelita ini terdapat tenaga ahli mulai dari pengasuh, dokter anak, psikolog, sampai juru masak. Programnya meliputi pemberian makanan, stimulasi perkembangan anak, hingga mengajari cara pengasuhan kepada orang tua.

Saat ini terdapat sepuluh Rumah Pelita yang tersebar di berbagai kecamatan di Kota Semarang. Layanan pengasuhan anak gratis ini secara bertahap mampu mengurangi kasus stunting.