News - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada Juli 2024 mencapai 22,21 miliar dolar Amerika Serikat (AS), naik 6,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 20,88 miliar dolar AS, nilai ekspor indonesia naik 6,46 persen secara tahunan (year on year/yoy).

“Secara tahunan, nilai ekspor Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 6,46 persen. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor non migas, terutama pada logam mulia dan perhiasan permata (HS 71), biji logam, kerak dan abu (HS 26) dan kakao serta olahannya (HS 18),” kata Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar, dalam rilis Berita Resmi Statistik, di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).

Jika dirinci, ekspor non migas Juli 2024 senilai 20,79 miliar dolar AS, atau naik 5,98 persen dari bulan sebelumnya. Peningkatan nilai ekspor non migas utamanya didorong oleh komoditas biji logam, kerak dan abu (HS 26) yang naik sebesar 3.973,44 persen dengan andil 3,32 persen; logam mulia dan perhiasan, ataupun permata (HS 71) naik 51,11 persen dengan andil 1,28 persen; dan mesin dan perlengkapan elektrik, serta bagiannya (HS 85) yang mengalami kenaikan sebesar 14,89 persen, dengan andil 0,81 persen.

“Jika kita rinci berdasarkan sektornya, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan berkontribusi sebesar 0,50 miliar dolar AS, sektor pertambangan dan lainnya 3,77 miliar dolar AS dan sektor industri pengolahan sebesar 16,51 miliar dolar AS,” beber Amalia.

Sementara nilai ekspor migas tercatat senilai 1,42 miliar dolar AS, atau naik 15,57 persen secara bulanan (month to month/mtm). Ekspor migas Juli 2024 disumbang oleh komoditas hasil minyak, dengan andil sebesar 0,82 persen.

“Total ekspor pada periode Januari-Juli 2024 mencapai 147,30 miliar dolar AS, atau turun 1,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini didorong oleh ekspor non migas,” sambungnya.

Secara kumulatif, nilai ekspor non migas tercatat sebesar 137,98 miliar dolar AS, turun 1,75 persen dari periode Januari-Juli 2023. Sedangkan ekspor migas pada periode Januari-Juli 2024 senilai 9,32 miliar dolar AS, naik 2,83 persen, dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 9,07 miliar dolar AS.

“Menurut sektornya, penurunan ekspor non migas secara kumulatif terjadi di sektor pertambangan dan lainnya yang menjadi pendorong utama atas turunnya kinerja ekspor non migas Januari-Juli 2024, dengan andil penurunan sebesar 2,55 persen,” ujar Amalia.