News - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mewaspadai 5 dampak buruk yang mungkin ditimbulkan dari terpilihnya Donald J. Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) Periode 2024-2028. Empat dari lima dampak buruk yang menjadi sorotan antara lain bakal adanya tarif perdagangan tinggi sehingga berpotensi menimbulkan perang dagang, tekanan geopolotik, disrupsi rantai pasok, danfragmantasi ekonomi dan keuangan.
Kata Perry, hal ini terjadi karena kebijakan American First yang diusung Trump.
"Akibatnya, prospek ekonomi global akan meredup pada 2025 dan 2026," kata dia, dalam Pertemuan Tahunan BI (PTBI), di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).
Dalam kondisi tersebut,akan membuat tekanan terhadap inflasi akan semakin tinggi, sehingga penurunan tingkat inflasi dunia akan melambat, bahkan sebaliknya melonjak di 2026. Ketiga, kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) akan yang sudah berjalan, akan kembali melambat, sehingga memicu tren suku bunga tinggi di banyak negara di dunia.
"Sementara, yield U.S. interest rate akan naik tinggi ke 4,7 persen di 2025 dan 5 persen di 2026," tambah Perry.
Suku bunga AS yang tinggi lantas membuat mata uang dolar semakin kuat dan mengakibatkan depresiasi terhadap mata uang dari negara-negara lain di dunia, termasuk rupiah.
Sementara itu, dampak buruk kelima adalah investasi akan lebih banyak masuk ke AS lantaran peningkatan suku bunga The Fed di kepemimpinan Trump. Hal ini jelas akan membuat para investor baik di pasat uang maupun pasar modal lari dari negara berpendapatan menengah seperti Indonesia.
"Indonesia tidak terkecuali. Perlu kita antisipasi. Kita waspadai dengan respon kebijakan yang tepat. Untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional yang telah susah bayang kita bangka," tegas Perry.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Perry mengatakan, pemerintah, Bank Indonesia, dan seluruh pihak harus dapat memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi nasional. Salah satu cara yang digunakan adalah melakukan sinergi bauran kebijakan.
"Transformasi ekonomi nasional perlu semakin kita perkuat," ujar Perry.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Menilik Peluang Damai Konflik Timteng & Rusia-Ukraina era Trump
Ancaman Donald Trump Hantui Stabilitas Ekonomi Anggota BRICS
Trump Akan Hadapi Vonis Kasus Uang Tutup Mulut Sebelum Dilantik
Tantangan Pasar Saham 2025: Dari Geopolitik hingga Perang Dagang
Populer
Fenomena Demam Koin Jagat: Antara Hiburan & Kebutuhan Finansial
Apa Faktor Utama Penyebab Kebakaran di Los Angeles?
Derita Peternak Sapi Terpaksa Banting Harga Imbas Wabah PMK
Daya Beli Tertekan, Harga Pangan Kian Menggila
Ketua DPD Saran Gunakan Dana Zakat untuk Biayai Program MBG
Edy Rahmayadi Minta MK Batalkan Kemenangan Bobby-Surya
Untung Rugi RI Beli Minyak Rusia usai Resmi Jadi Anggota BRICS
Kemendikti Berpeluang Terapkan Skema Ini soal Tukin Dosen
Flash News
Hakim MK Koreksi Frasa Penggelembungan Suara: Kondom Juga Bisa
Keponakan Yusril Terpilih Jadi Ketua Umum PBB Periode 2025-2030
Polda Jatim Beri Trauma Healing ke Korban Ledakan di Mojokerto
Dasco Khawatir Banyak Partai di DPR Bisa Ganggu Fungsi Legislasi
Kejagung Tahan Eks Ketua PN Surabaya di Kasus Ronald Tannur
PPPA Dorong Pembatasan Penggunaan Medsos & Gadget untuk Anak
KPK Tahan 1 Tersangka Kasus Korupsi Investasi PT Taspen
Khofifah Dorong Prabowo Terapkan MBG di Sekolah TK Islam
KKP Diminta Tindak Tegas Pembuat Pagar Laut 30 Km di Tangerang
KPK Bantah Hasto Tak Ditahan karena Megawati Telepon Prabowo
PBNU Ungkap Syarat Ketat jika Dana Zakat Biayai Program MBG
Khofifah Undang Prabowo Hadiri Kongres Muslimat NU di Surabaya
Andika Cabut Gugatan Pilkada, Ahmad Luthfi Tunggu Penetapan MK
Wali Kota Jaktim Telusuri Identitas Anak Main Skuter di Jalan
Respons Pigai soal Perusahaan yang Belum Pekerjakan Difabel