News - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menekankan BI akan tetap menahan suku bunga acuan (BI rate) untuk sementara waktu. Ini sebagai upaya Bank Indonesia (BI) untuk mengantisipasi gejolak ekonomi global yang berpotensi terjadi di tahun depan dan membuat Bank Sentral harus lebih fokus pada stabilitas nilai tukar rupiah.
"Di bidang kebijakan moneter, pertama suku bunga BI rate untuk sementara ini kami pertahankan karena gejolak global mengharuskan kami fokus pada stabilisasi rupiah," kata Perry, dalam acara Pertemuan Tahunan BI (PTBI), di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).
Meski begitu, seiring dengan terkendalinya inflasi, BI masih membuka peluang untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan. Perry beralasan, dengan terkendalinya inflasi di tingkat yang ditargetkan BI, yakni pada 2,5 persen plus minus 1 persen, baru bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kami terus mencermati peluang BI rate untuk dapat turun lagi. Dengan terkendalinya inflasi dan dalam sasaran di 2025-2026 dan perlunya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar dia.
Sementara itu, respons suku bunga BI akan didasarkan kepada dinamika ekonomi global dan juga domestik.
"Tentu saja respons suku bunga BI rate lebih lanjut akan kami sesuaikan dengan dinamika ekonomi global dan ekonomi domestik," ucap Perry.
Terlepas dari itu, BI akan fokus untuk melakulan intervensi di pasar uang melalui Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk memastikan stabilitas nilai tukar rupiah dari gejolak ekonomi global. Sementara itu, menurut Perry, stabilitas nilai tukar rupiah sangat penting bagi negara manapun, apalagi di tengah gejolak ekonomi global yang berpotensi masih akan terus terjadi sampai tahun depan.
"Nilai tukar rupiah tahun 2025 akan dijaga stabil dengan komitmen tinggi BI, juga dengan fundamental yang baik, inflasi rendah, imbal hasil menarik, dan pertumbuhan (ekonomi) tinggi," tegas Perry.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Antisipasi Gejolak Politik AS, BI Tahan Suku Bunga Acuan di 6%
Ada Tren Pelemahan Rupiah, BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga di 6%
BI dan The Fed Turunkan Suku Bunga, Menkeu: Sudah Diantisipasi
Menguji Ketahanan Rupiah di Tengah Gejolak Fenomena Garuda Biru
Populer
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Usaha Panjang Untuk Menjaga Sang Ibu Lautan
Fenomena Parpol Berebut Jokowi: Antara Kepentingan dan Ketakutan
Sidang Etik Polisi Tembak Siswa SMK: Dipecat Tidak Hormat
Dedi-Erwan Raih Suara Terbanyak di Pilkada Jawa Barat 2024
Kronologi Kasus Penembakan Terduga Begal di Lampung Versi Polisi
Panglima TNI Angkat Letjen M. Fadjar Jadi Pangkostrad
Respons Polri soal 6 Perwira Terlibat Kasus Sambo Naik Pangkat
Flash News
Dedi-Erwan Raih Suara Terbanyak di Pilkada Jawa Barat 2024
Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang Resmi Jadi Tersangka
Polisi Penembak Siswa SMK Ajukan Banding atas Pemecatannya
Mahkamah Agung: 11 Satuan Kerja Belum Penuhi Syarat Antisuap
Sudirman Said: Munas PMI Tandingan versi Agung Laksono Ilegal
Dishub Bali Memprediksi 2,7 Juta Turis Masuk Bali saat Nataru
Warga Kolong Tol di DKJ Wajib Bayar Sewa Rusun Mulai Bulan ke-7
Respons Polri soal 6 Perwira Terlibat Kasus Sambo Naik Pangkat
Panglima TNI Angkat Letjen M. Fadjar Jadi Pangkostrad
Keluarga Korban Hadir Sidang Etik Penembak Siswa SMK di Semarang
Polisi Periksa Ibu MAS Terkait Peristiwa Pembunuhan Lebak Bulus
Eks Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Dituntut 6 Tahun 4 Bulan Penjara
PPP akan Gelar Mukernas 13-15 Desember 2024 di Ancol
Lalu Lintas selama Libur Nataru 2024/2025 Diatur Melalui SKB
Agung Laksono akan Bawa Hasil Munas PMI Tandingan ke Kemenkumham