News - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwaBI masih membuka ruang untuk penurunan suku bunga acuan lagi. Meski begitu, dia belum dapat memastikan kapan kebijakan tersebut akan dijalankan.
“Kapan lagi [penurunan suku bunga acuan], ya tunggu bulan depan ada RDG saya umumkan lagi. Jadi, jawabannya jelas ya, bahwa penurunan suku bunga masih terbuka,” kata Perry, dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di Gedung BI, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024).
Perry memastikan bahwa kebijakan penurunan suku bunga akan ditempuh saat tingkat inflasi terjaga stabil dan ekonomi nasional tumbuh dengan baik. Selain itu, kebijakan ini juga harus melihat posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Di saat yang sama, kondisi geopolitik global juga menjadi pertimbangan paling penting dari kebijakan suku bunga acuan.
“Bulan ini kami enggak turunkan suku bunga karena ketegangan Timur Tengah dan nilai tukar mata uang di dunia,” imbuh Perry.
Soal kondisi geopolitik global, Perry menilai bahwa KSSK saat ini masih mewaspadai potensi peningkatan eskalasi konflik geopolitik di Timur Tengah. Pasalnya, kondisi geopolitik akan sangat mempengaruhi pergerakan mata uang dolar.
Sementara itu, dalam RDG sebelumnya, Perry mengatakan bahwa fokus BI dalam jangka pendek adalah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global akibat ketegangan geopolitik global. Tak hanya BI, kondisi geopolitik global juga menjadi pertimbangan bank-bank sentral dari berbagai negara dalam memutuskan kebijakan moneternya.
"Ke depan, tren penurunan suku bunga negara maju, khususnya AS, diperkirakan tetap berlanjut, meskipun dinamika ketegangan geopolitik perlu terus dicermati. Perkembangan ini memerlukan kehati-hatian dalam merumuskan respons kebijakan dalam memitigasi dampak rambatan global, termasuk dalam mendorong aliran masuk modal asing dan memperkuat stabilitas nilai tukar, guna menjaga stabilitas, dan mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Perry.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
BRI Raih 2 Penghargaan di Bank Indonesia Awards 2024
Insentif Likuiditas BI Belum Cukup Sehatkan Sektor Padat Karya
Jaga Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6%
Kemenperin Harap Perbankan Ikuti BI Turunkan Suku Bunga Kredit
Populer
Fenomena Gaya Hidup Slow Living di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Beda Hasil Dukungan Jokowi di Solo: Respati Menang, Lutfhi Kalah
Bias Publik dan Suara Korban KDRT di Kalangan Selebritas
Masa Depan Bisnis Teknologi Asia Tenggara di Genggaman Vietnam
Kala Kelas Menengah Berolahraga: Aku Lari, Maka Aku Ada
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Tuah Besi dalam Kebudayaan Nusantara, Logam yang Ditempa Empu
Flash News
Prabowo Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas soal Warga Binaan
KPK Jadwalkan Ulang Pemeriksaan terhadap Yasonna Laoly
Gibran Ingin Fatayat NU Jadi Tempat Berlindung Nyaman Perempuan
Polisi Selidiki Penyebab Ledakan Mesin Pompa SPBU di Jaktim
Yusril: Di KUHP Baru, Pengguna Narkotika Direhab Tidak Dipidana
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Prabowo: Di Setiap Parpol Pasti Ada Perkubuan, termasuk Gerindra
Prabowo di HUT Golkar: Nyaman Ada Mbak Puan Jadi Check & Balance
Bahlil Ingin Kader Golkar Tiru Kegigihan Prabowo
Bahlil Ungkap Ketum Golkar Belum Tentu Bisa Jadi Presiden
Kejari Semarang Tahan Tersangka Penyelundupan Miras dari Cina
Laporan Kinerja Dewas KPK: 109 Insan KPK Kena Sanksi Etik
Curhat Dewas Pusing Tangani Pelanggaran Etik Pimpinan KPK
Hakim Ini Dissenting Opinion, Sebut Ronald Tannur Tak Bunuh Dini
Pramono: Korban Kebakaran Kemayoran Ingin Hunian Lebih Layak