News - Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai mata uang rupiah akan bergerak stabil dan bisa terus menguat di level Rp15.700-Rp16.100 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga akhir tahun 2024.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menilai bahwa penguatan mata uang rupiah dapat terjadi karena potensi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (Fed Fund Rate), sebanyak satu kali di kuartal IV 2024, dari 5,5 persen menjadi 5,25 persen.
"Baru kemudian tahun depan, 2 atau 3 kali, sekitar 50-75 basis poin (bps). Sehingga, dampaknya dan juga utang Pemerintah Amerika yang sangat tinggi. Kenapa? Suku bunga obligasi Amerika itu tinggi sekali," jelas Perry dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) RI, di Jakarta, Senin (8/7/2024).
Saat ini, suku bunga obligasi dengan jatuh tempo 10 tahun mencapai 4,3 persen dan suku bunga obligasi jangka pendek 4,8 persen. Perry bilang, tingginya suku bunga obligasi ini membuat aliran modal asing ke berbagai negara, termasuk Indonesia, semakin kecil.
Selain itu, kondisi ini juga membuat nilai tukar dolar menjadi lebih perkasa terhadap berbagai mata uang di dunia, termasuk rupiah. Karenanya, berbagai negara harus mempersiapkan ketahanan ekonomi nasional untuk menangkis dampak dari kondisi perekonomian global ini.
"Agar ekonomi kita tetap stabil dan tetap tumbuh. Saya bersyukur, ekonomi kita tetap baik, itu 5,11 persen di triwulan I kemarin," lanjut Perry.
Pada saat yang sama, kebijakan moneter juga diarahkan untuk menjaga agar tingkat inflasi nasional tetap terjaga untuk mempertahankan daya beli masyarakat tetap tinggi. Dengan begitu, tekanan terhadap rupiah pun akan semakin kecil.
"Kami terus mengupayakan kebijakan moneter itu kami arahkan untuk menjaga agar inflasi tetap terkendali, rupiah stabil dan tentu saja stabilitas sistem keuangan tetap terjaga," ucap Perry.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
BRI Raih 2 Penghargaan di Bank Indonesia Awards 2024
BI Sebut Masih Buka Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Insentif Likuiditas BI Belum Cukup Sehatkan Sektor Padat Karya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan 6,25% di Agustus 2024
Populer
PT TRPN Minta Maaf atas Aksi Pemasangan Pagar Laut di Bekasi
Dewas Ungkap Faktor yang Membuat BPJS Kesehatan Defisit
Berantas Premanisme Ormas Supaya Keran Investasi Moncer
KPK Jadikan HP Hasto & Kusnadi Alat Bukti di Sidang Praperadilan
Sengketa Cluster Tambun, Pembelajaran Bagi Calon Pembeli Rumah
Polda Metro Jaya Kerahkan Tim Pengurai Kemacetan Mulai Besok
Menpan RB: Pengangkatan Stafsus saat Efisiensi Diperbolehkan
Hasto Senang PDIP Akhirnya Tumbangkan PKS di Pilkada Kota Depok
Flash News
Baleg Gelar Rapat Tertutup di Malam Hari Bahas DIM RUU Minerba
Erdogan Tinggalkan Indonesia Usai Kunjungan Kenegaraan
Festival Lentera Taiwan 2025 Dibuka, Diharapkan Genjot Wisatawan
Bareskrim Polri Gelar Perkara Kasus Pagar Laut Pekan Ini
Turki Komitmen Ikut Serta Pembangunan IKN & Tandatangani 13 MoU
Pemerintah dan DPD Serahkan DIM RUU Minerba ke Baleg DPR
DPR Ancam Rujak K/L bila Lemahkan Pelayanan Imbas Efisiensi
Menpan RB: Pengangkatan Stafsus saat Efisiensi Diperbolehkan
Bareskrim Mulai Selidiki Kasus Pemasangan Pagar Laut di Bekasi
PDIP Bantah Tudingan Jadi Kompor Hubungan Jokowi-Prabowo
Erdogan Dukung Sikap Indonesia yang Konsisten Membela Palestina
Hasto Tuding Jokowi Lakukan Desoekarnoisasi Jilid II
Kapolri & PBNU Siapkan MoU Penanganan Kekerasan di Pesantren
Nusron Akan Temui PN Cikarang Bahas Penggusuran Rumah di Bekasi
Hasto Senang PDIP Akhirnya Tumbangkan PKS di Pilkada Kota Depok