News - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan alasan mengapa saat ini pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) masih berlangsung di sekolah dan Posyandu di kawasan perkotaan. Menurutnya, dengan pelaksanaan MBG di perkotaan dapat menjadi percontohan bagi pemerintah daerah dalam menjalankan Satuan Pemenuhan dan Pelayanan Gizi (SPPG) di wilayah lainnya.
"Kenapa kita membuat percontohan di perkotaan-perkotaan? Karena hanya untuk mempermudah kepada setiap daerah untuk melihat demikianlah mekanisme yang dikerjakan Badan Gizi," kata Dadan dalam Rapat Kerja Komite III DPD RI dengan BGN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).
Dadan menerangkan bahwa pelaksanaan MBG juga telah diusahakan agar bisa sampai ke wilayah lain di luar perkotaan. Namun, dia menyampaikan bahwa pihaknya terkendala pada masalah anggaran yang membuat pergerakan lembaganya menjadi terhambat.
"Dan percontohan itu idealnya dilakukan pada Bulan Oktober, November, Desember, tetapi Badan Gizi sudah berusaha mendapatkan pendanaan untuk membuat pilot project, tapi anggarannya baru kami peroleh pada 20 Desember," kata dia.
Meski program tersebut menjadi andalan dari Presiden Prabowo Subianto, namun ketersediaan anggaran dari Kementerian Keuangan masih belum mencukupi untuk mengakomodasi seluruh penerima MBG. Oleh karenanya, dia kembali menjelaskan bahwa masalah anggaran juga menjadi penyebab MBG hanya bisa di perkotaan.
"Saking sulitnya mengisi administrasi membuat anggaran biaya tambahan, jadi percontohan hanya dilakukan 47 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi itupun sudah dilakukan 24, 26, 27 pada saat anak-anak sudah libur," kata Dadan.
Selain menjelaskan mengenai alasan uji coba MBG hanya ada di perkotaan, dia juga memaparkan penyebab MBG diberikan dalam bentuk hidangan makanan dan bukan uang tunai kepada siswa maupun penerima lainnya seperti ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Dadan menerangkan bahwa sejak awal visi dan misi Presiden Prabowo Subianto adalah mengintervensi pemberian gizi kepada anak usia dini dan usia sekolah. Dia juga khawatir bila MBG dicairkan dalam bentuk tunai akan disalahgunakan oleh orang tua atau pihak lainnya yang tidak sesuai dengan visi dan misi presiden.
"Kemudian kami sampaikan bahwa program ini memberi makan, bukan memberikan uang, karena untuk KIS saja, untuk sekolah, uang itu diberikan dan dibelanjakan sama ibunya, dan anaknya tidak dibayar dan program ini harus tepat guna dengan intervensi gizi," kata Dadan.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Prabowo Sambut Kedatangan Erdogan & Istri di Bandara Halim
Agar Perintah Tindak Tegas Koruptor Tak Sekadar Omon-Omon
Yusril: Amnesti Diberikan ke Siapapun atas Pertimbangan Presiden
Prabowo Klaim Kinerja 100 Hari Pemerintahannya di Luar Prediksi
Populer
PT TRPN Minta Maaf atas Aksi Pemasangan Pagar Laut di Bekasi
Ketahanan Pangan di Tangan Militer: Untung atau Buntung?
Prabowo Klaim Kinerja 100 Hari Pemerintahannya di Luar Prediksi
Potret Gedung Kementerian di Tengah Pemangkasan Anggaran
Polda Metro Jaya Kerahkan Tim Pengurai Kemacetan Mulai Besok
Sengketa Cluster Tambun, Pembelajaran Bagi Calon Pembeli Rumah
Daya Beli Masyarakat Lemah, Ritel di Ambang Krisis
Anggaran Dipangkas, Nasib Pekerja Lepas RRI & TVRI Terhempas
Flash News
Teguh Nilai Program Cek Kesehatan Gratis Kurang Sosialisasi
Soal Tumpang Tindih Hutan dengan HGB, Nusron: Mana Terbit Duluan
Dewas Ungkap Faktor yang Membuat BPJS Kesehatan Defisit
Teguh Pastikan Pembatasan Masa Tinggal di Rusunawa Masih Wacana
Bareskrim Masih Kesulitan Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama
Anggota DPR Minta Menkes Bantu Percepat Pembangunan RSUD Parung
Bareskrim Sita Alat Memalsukan Dokumen dari Rumah Kades Kohod
Mbak Ita Mangkir Lagi Pemeriksaan KPK, Kali Ini Alasannya Sakit
Eks Sekda Kota Bandung Ema Sumarna Didakwa Suap DPRD Rp1 M
PN Jakut Polisikan Razman Arif Buntut Keributan di Persidangan
Kuasa Hukum Persoalkan Penggerakan Lembaga Survei Sudutkan Hasto
Prabowo Sambut Kedatangan Erdogan & Istri di Bandara Halim
PN Jaksel Tolak Praperadilan Suami Walkot Semarang Alwin Basri
DKP Jabar: Izin PT TRPN Hanya Sewa untuk Akses Mobil Proyek
Yusril: Pemerintah Tak Prioritaskan Pulangkan Reynhard Sinaga