News - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan menyatakan bahwa pemerintah telah mengantisipasi kemungkinan pergeseran waktu pelantikan kepala daerah yang seharusnya dilaksanakan Februari 2025.
Pria yang akrab disapa BG itu menjelaskan, kemungkinan pengunduran waktu pelantikan kepala daerah lantaran sejumlah kerawanan. Tak dipungkiri, sejumlah daerah telah dipetakan masuk dalam daftar kerawanan Pilkada Serentak 2024.
"Biasanya belajar dari pengalaman. Itu akan ada gugatan-gugatan sampai di tahap di MK ya, sehingga timeline bulan Februari pelantikan itu mungkin bisa molor," kata BG usai menghadiri upacara Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlwan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2024).
Menurut BG, sejumlah kerawanan yang kemungkinan terjadi adalah pemungutan suara ulang alias PSU. Selain itu, dilakukan antisipasi juga terhadap adanya kotak kosong.
"Untuk daerah-daerah tertentu ada base ulang dan sebagainya. Nah kita sudah antisipasi sampai ke sana. Isu-isu lain ya ada beberapa yang terkait kotak kosong. Itu juga menjadi perhatian kita," ungkap BG.
Dia menambahkan, dalam momentum Pilkada Serentak 2024 ini telah ditekankan kepada seluruh aparat penegak hukum hingga aparatur sipil negara (ASN) untuk memegang teguh netralitas. Sebab, pilkada ini menjadi salah satu yang menentukan nama baik bangsa Indonesia.
"Pemilu atau pilkada serentak ini harus aman, lancar kemudian jurdil, dan kondusif," ujar BG.
Diwartakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut Jawa Tengah salah satu titik rawan konflik pada perhelatan Pilkada Serentak 2024. Pasalnya, di daerah ini mempertemukan dua purnawirawan jenderal, yakni Andika Perkasa dan Ahmad Lutfi.
Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin, mengakui adanya persaingan sengit antara dua pasangan calon tersebut yang memicu konflik di Jawa Tengah. Dia juga menyebut kerawanan dari sisi teritori di Papua. Apalagi, kata dia, daerah otonomi baru seperti Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Induk, Papua Barat Daya, Papua Barat serta Papua Pegunungan.
"Kalau beberapa pihak sebagaimana rakor terakhir kemarin, ada kerawanan yang berkaitan dengan persaingan kandidat yang sangat ketat, misalnya Jawa Tengah dianggap meriah," kata Afifuddin di Hotel Golden Tulip, Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (9/11/2024).
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Benarkah Video Isran Noor Menangis Karena Kalah Pilkada Kaltim?
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Golput Tinggi di Pilgub Jakarta Tanda Jenuh atas Pesta Demokrasi
Dedi-Erwan Raih Suara Terbanyak di Pilkada Jawa Barat 2024
Populer
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Riwayat Palabuhanratu, dari Mitos sampai Tujuan Favorit Vakansi
Kronologi Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakarta Pusat
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Kontradiksi Bahlil dan Komitmen Setengah Hati Transisi Energi
Flash News
Polisi Tangkap 4 Pelaku Penculikan Wanita di Antapani Bandung
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Pimpinan KPK Keluhkan Kurang Lakunya Lelang Barang Rampasan
Imigrasi Kualanamu Perketat Awasi PMI Ilegal saat Libur Nataru
Prabowo Wajibkan Jajaran Pemerintahannya Gunakan e-Katalog
Ledakan Spa di Jaksel karena Gas Pemanas Air, 7 Orang Luka
Prabowo Klaim MBG Buat Perputaran Keuangan Desa Hingga Rp 8 M
Soal Kebakaran di Kemayoran, Warga: Tak Sempat Selamatkan Barang
Prabowo Minta Menteri & Kepala Daerah Perangi Kebocoran Anggaran
Polisi Cecar Ibu MAS 30 Pertanyaan tentang Kasus Lebak Bulus
Sidang Tuntutan Korupsi Jual-Beli Emas Antam Budi Said Ditunda
Menkes Bantah Ikut Cawe-cawe dalam Dualisme Kepemimpinan PMI
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Komnas HAM Telah Beri Rekomendasi Soal Kasus Penembakan Gamma
Transjakarta Luncurkan 200 Bus Listrik demi Kurangi Emisi di DKJ