News - Cacar monyet atau monkeypox adalah jenis penyakit zoonosis yang tergolong langka. Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia.
Anda dapat mengenali monkeypox dari sejumlah gejala khas, seperti munculnya ruam dan bintik-bintik kecil mirip cacar air di seluruh tubuh.
Belum lama ini, kasus cacar monyet dideteksi pertama kali di wilayah Massachusetts, Amerika Serikat. Orang yang terinfeksi itu baru melakukan perjalanan dari Kanada. Namun, pejabat kesehatan setempat, curiga bahwa kasus monkeypox ini berkaitan dengan wabah yang terjadi di Inggris Portugal, dan Spanyol.
Sementara itu, seperti dilansir dari Antara News, Kementerian Kesehatan menyebutkan, hingga 27 Oktober 2023, jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi total 17 kasus.
Menurut, Staf Teknis Transformasi Kesehatan Kemenkes, Ngabila Salama, satu penderita cacar monyet sudah dinyatakan sembuh, sehingga hingga 27 Oktober 2023, tersisa 16 kasus aktif cacar monyet.
Seluruh penderita cacar monyet yang terdeteksi di Indonesia itu seluruhnya berjenis kelamin laki-laki, dengan rentang usia 25 hingga 50 tahun. Para penderita cacar monyet ini tertular melalui kontak seksual.
Berapa Lama Monkeypox Sembuh?
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mengatakan bahwa satu kasus cacar monyet atau monkeypox membutuhkan waktu pemulihan selama tiga pekan.
Menurut Ngabila Salama, para penderita cacar monyet itu dikatakan sembuh jika semua luka sudah kering sempurna sehingga akan muncul kulit baru.
Seorang pasien cacar monyet, yaitu lelaki berusia 30 tahun, saat ini masih dalam proses perawatan di ruang isolasi di salah satu rumah sakit di Jakarta sejak kasusnya ditemukan pada Sabtu (14/10/2023).
Pasien lelaki itu sudah mendapatkan terapi terbaik dari konsultan ahli penyakit cacar monyet dari spesialis penyakit dalam dan spesialis kulit kelamin FKUI-RSCM.
Supaya Anda lebih waspada terhadap penyakit cacar money, berikut adalah fase-fase perkembangan penyakit cacar monyet:
1. Fase Inkubasi (5-13 hari atau 5-21 hari)
Fase inkubasi dimulai sejak tertular hingga muncul gejala pertama.
2. Fase Invasi (0-5 hari)
Fase invasi dimulai sejak munculnya gejala demam tinggi, sakit kepala, pembengkakan kelenjar limfa di leher, ketiak, atau selangkangan.
3. Fase erupsi (1-3 hari pasca demam)
Setelah penderita mengalami demam, maka akan muncul gejala yang bisa dilihat jelas seperti ruam-ruam di wajah, telapak tangan, kaki, mukosa, alat kelamin, serta selaput mata.
Apakah Ada Efek Jangka Panjang Monkeypox?
Ada sejumlah efek jangka panjang bagi penyitas monkeypox atau cacar monyet yang sudah sembuh. Beberapa efek jangka panjang yang biasanya akan dialami, di antaranya adalah:
1. Masalah lesi atau bekas luka
Lesi kulit akibat cacar monyet, sebagaimana dilansir dari Oxford Academic, biasanya dimulai di daerah mulut atau anogenital, dan beberapa, secara bertahap, berkembang hingga mengenai batang tubuh, ekstremitas, dan wajah.
Namun, lesi atau bekas luka umumnya bersifat jinak dan terlokalisasi di tidak lebih dari tiga daerah tubuh dan jumlahnya kurang dari 20.
Lesi dapat muncul dalam berbagai morfologi. Namun lesi pseudopustula dan targetoid merupakan temuan khas pada kulit:
- Lesi Pseudopustula adalah papula yang keras dan terletak dalam, menyerupai pustula, tetapi tidak mengandung cairan atau nanah.
- Lesi targetoid muncul sebagai pseudopustula dengan kerak hitam nekrotik umbilikasi sentral dan eritema edema perifer.
Temuan lesi atau bekas luka umum lainnya, di antaranya adalah lesi mulut, faringitis, tonsilitis, proktitis, dan edema penis.
2. Masalah ingatan dan saraf
Sementara itu menurut NBC News, penderita cacar monyet bisa mengalami gejala neurologis, termasuk ensefalitis, kebingungan, atau kejang.
Menurut Dr. Jonathan Rogers, psikiater pada University College London, ensefalitis dapat menyebabkan kecacatan, masalah pada suasana hati, dan masalah pada ingatan jangka panjang.
CDC juga melaporkan, pada tanggal 13 September 2023, dua pria berusia 30-an tahun yang tertular cacar monyet, setelah sembuh akhirnya menderita ensefalomielitis, atau peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang.
Sebulan setelah timbulnya gejala neurologis, mereka masing-masing masih memerlukan alat bantu untuk berjalan.
3. Masalah disfungsi saluran kemih
Masalah disfungsi saluran kemih juga bisa terjadi akibat cacar monyet. Seperti dilansir dari Statnews, Boghuma Titanji, asisten profesor penyakit menular di Universitas Emory, mengatakan sejumlah pasien yang terkena cacar monyet, mengalami kerusakan jangka panjang pada uretra atau pembuluh yang dilalui urin dan air mani.
Titanji mengatakan, ia merawat seorang pasien yang tidak bisa buang air kecil karena adanya lesi cacar monyet di penis. Untuk mengatasi hal ini, beberapa kasus ditangani dengan pemasangan kateter. Hal ini juga memungkinkan permukaan uretra pulih.
Namun dalam beberapa kasus, pengobatan yang lebih agresif diperlukan, seperti membuat lubang buatan melalui perut yang langsung tersambung ke kandung kemih.
Beberapa orang yang menderita cacar monyet, juga mungkin akan mengalami masalah buang air kecil dalam jangka panjang. Mereka juga bisa menderita infeksi saluran kemih yang lebih sering, dan nyeri kandung kemih.
Terkini Lainnya
Berapa Lama Monkeypox Sembuh?
1. Fase Inkubasi (5-13 hari atau 5-21 hari)
2. Fase Invasi (0-5 hari)
3. Fase erupsi (1-3 hari pasca demam)
Apakah Ada Efek Jangka Panjang Monkeypox?
1. Masalah lesi atau bekas luka
2. Masalah ingatan dan saraf
3. Masalah disfungsi saluran kemih
Artikel Terkait
Dinkes DKI Catat 11 Pasien Suspect Kasus Mpox hingga September
Tidak Benar Video Penemuan Kasus Mpox di Provinsi Bali
Dinkes DKI Klaim Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Jakarta
MotoGP Mandalika Akan Dimulai, Pemerintah Belum Batasi Wisatawan
Populer
Sidang Perdana Rizieq vs Jokowi Digelar 8 Oktober 2024
Kejagung Periksa Bos Waskita Beton Terkait Kasus Tol Japek
Jadi Plt Menaker, Airlangga Kaji Penghapusan Status Mitra Ojol
Ramai Manusia Silver di Jogja yang Pendapatannya Melebihi PNS
Video Gibran Mundur Sebagai Wakil Presiden Terpilih, Benarkah?
PT KAI Sterilisasi Kampung Bongsuwung, Aliansi Warga Cari Suaka
Rizieq Shihab Gugat Jokowi, Istana: Jangan Mencari Sensasi
Mal Citraland Tutup Sementara Imbas Kebakaran Jumat Dini Hari
Flash News
Polres Bekasi akan Limpahkan Perkara Satu ABH ke Kejaksaan
Ahok hingga RK Hadiri Pengucapan Sumpah Pimpinan DPRD DKI
Polisi: 7 Jenazah di Kali Bekasi Anggota Geng Cikunir All Stars
Anggota DPR 2024-2029 Tidak Dapat Rumah Dinas, Diganti Tunjangan
Polda Metro: Tak Ada Pelanggaran Saat Pembubaran Remaja Bekasi
Raksasa Bisnis Kaca Korsel Beroperasi di Batang, Investasi Rp4 T
Pemprov DKI & Kemenkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat
RK Mau Hadir Pelantikan Pimpinan DPRD DKI meski Tak Diundang
Baharkam Tangkap 4 Pengelola Bibit Benih Lobster Ilegal
PAN Optimistis Dapat Banyak Jatah Menteri di Kabinet Prabowo
Mal Citraland Tutup Sementara Imbas Kebakaran Jumat Dini Hari
Operasi Jagratara, Komitmen Imigrasi Pastikan WNA Patuhi Aturan
Dishub DKI Rekayasa Lalu Lintas saat HUT TNI 5 Oktober 2024
Puluhan Purnawirawan TNI-Polri Masuk Tim Pemenangan Andika-Hendi
Megawati hingga Ahok Turun Gunung Menangkan Andika-Hendi