News - Belakangan ini nama Benelli cukup menyedot perhatian di pasar sepeda motor Indonesia. Beberapa produknya mulai menyasar segmen motor sport retro yang sedang naik daun. Sebagai pemain baru di Indonesia, Benelli punya modal kuat dengan nama yang melekat sebagai motor Italia.

Namun, pertanyaan mendasar seberapa serius Benelli masuk Indonesia?

Belajar dari pengalaman Bajaj yang hengkang dari Indonesia, karena tak komitmen membangun pabrik, tentu patut jadi pelajaran bagi Benelli. Motor merek Italia yang berbasis produksi di Cina ini sedang menyiapkan investasi manufaktur di bawah bendera PT Benelli Motor Indonesia (BMI)—agen pemegang merek Benelli di Indonesia. Bila ini terjadi, Benelli ibarat "Wuling" dalam pasar roda empat yang berani menggebrak dominasi Jepang dengan membangun pabrik di Cikarang, Bekasi.

“Kita mau menunjukkan kita serius. Jadi untuk menjawab keragu-raguan orang, Benelli bisa bertahan engak ya, salah satunya kita mengadakan global launch di Bali. Yang kedua keseriusan Benelli (di Indonesia), kita sudah membicarakan internal antara (pihak) saya dengan Benelli QJ untuk investasi lagi, upgrade dari perakitan menjadi manufacturing,” kata Direktur PT BMI Steven Kentjana Putra kepada Tirto.

Pada Sabtu (20/10), Benelli QJ—perusahaan induk Benelli asal Cina—bersama PT BMI menggelar global launch tiga produk baru Benelli di Nusa Dua, Bali. Ketiga produk tersebut, yakni Benelli TRK 251, 502 C, dan 752 S.

Benelli QJ menunjuk Indonesia untuk menggelar acara tersebut demi menunjukkan keseriusan bisnis mereka di Indonesia. Namun, dari tiga produk tersebut belum pasti bakal langsung dijual di Indonesia. Menurut Steven, hanya TRK 251, model adventure, yang potensial dipasarkan dalam waktu dekat.

“Saya ambil yang pasarnya ada, dan kompetitornya tidak banyak. (Benelli TRK 251) mungkin akan launching di 2019.” kata Steven.