News - Pemerintah Belanda memiliki visi unik: pada 2018 mendatang, seluruh kereta api listrik yang menjangkau hingga ke pelosok negeri digerakkan oleh tenaga angin. Usaha yang maksimal pun telah ditempuh oleh perusahaan kereta api nasional Nederlandse Spoorwegen (NS) sejak beberapa tahun belakangan. Tak disangka, cita-cita itu terwujud setahun lebih cepat dari perkiraan.
Ya, mulai 1 Januari 2017, seluruh jaringan kereta listrik di Belanda 100 persen mengandalkan bahan bakarnya dari Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA). Lupakan uap, batu bara, diesel, gas, apalagi Bahan Bakar Minyak (BBM). Para penumpang kereta di Belanda di masa depan tak lagi bertanggung atas konsumsi besar-besaran bahan bakar fosil. Sebagaimana julukan mereka selama ini, Negeri Kincir Angin, ada lebih dari 3.000 turbin yang siap mewujudkan ekspansi penggunaan tenaga angin untuk proyek publik lainnya.
"Sejak awal Januari, seluruh kereta api kami beroperasi dengan menggunakan tenaga angin," ujar juru bicara NS Ton Boon kepada AFP, seperti dipetik Antara.
Perusahaan listrik Belanda Eneco memenangkan tender yang diluncurkan oleh NS dua tahun lalu dan kedua perusahaan menandatangani kesepakatan selama 10 tahun yang menetapkan Januari 2018 sebagai waktu pengoperasian seluruh kereta api NS dengan menggunakan tenaga angin.
"Oleh karena itu, kami pada kenyataannya telah mencapai tujuan kami setahun lebih awal dari yang kami rencanakan," ujar Boon.
Boon menambahkan bahwa lonjakan jumlah ladang turbin angin di seluruh negara itu dan di lepas pantai Belanda telah membantu NS dalam mencapai tujuannya. Eneco dan NS mengatakan di situs web gabungan bahwa pembukuan sekitar 600.000 penumpang kereta api bertenaga angin setiap hari adalah yang “pertama di dunia”.
NS mengoperasikan sekitar 5.500 perjalanan kereta api per hari. Ini artinya NS tak hanya menjadi yang pertama, namun juga “yang terbesar di dunia.”
Terkini Lainnya
Jalin Hubungan Baik dengan Tetangga
Artikel Terkait
Proses & Perubahan Energi pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Potensi dan Penerapan Energi Baru Terbarukan di Indonesia
Apa Itu Energi Baru Terbarukan EBT? Ini Contoh dan Indikatornya
Apa Bedanya Energi Terbarukan, Energi Hijau, dan Energi Bersih?
Populer
Apa Faktor Utama Penyebab Kebakaran di Los Angeles?
Daya Beli Tertekan, Harga Pangan Kian Menggila
Era Bakar Uang Meredup, Startup Unicorn Berjuang Agar Tak Lenyap
PT KAI Memberlakukan Gapeka 2025 per 1 Februari 2025
Edy Rahmayadi Minta MK Batalkan Kemenangan Bobby-Surya
Meutya Klaim Tak Kenal Rudy Valinka yang Dilantik Stafsus
Untung Rugi RI Beli Minyak Rusia usai Resmi Jadi Anggota BRICS
Daya Beli Lesu, Masihkah Tanggal Diskon di 2025 Menggiurkan?
Flash News
TNI di NTT Tewas Gantung Diri, Diduga Stres karena Mahar
Tom Lembong Diperiksa Lagi di Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula
Viral Pagar Laut di Bekasi, KKP Sudah Bersurat ke Pemiliknya
KPK Sita Aset Rp8,1 M terkait Korupsi Dana Hibah APBD Jatim
Cak Imin Ungkap Data Tunggal Sosial Ekonomi Rampung Sebulan Lagi
2 Anggota Polres Jakpus Disanksi Demosi 8 Tahun terkait DWP
130 WNA Jadi Tersangka Tindak Pidana Imigrasi di 2024, Naik 145%
Gus Ipul Sebut Program Sekolah Rakyat Bakal Dimulai di Jakarta
Meutya Klaim Tak Kenal Rudy Valinka yang Dilantik Stafsus
Polisi Tangkap 3 Pelaku Penjarah Mobil Pengangkut Daging MBG
Andika-Hendrar Cabut Gugatan Sengketa Pilkada Jateng di MK
Fasilitas Umum Kota Bandung Rusak Akibat Permainan Koin Jagat
Pemprov DKJ Segera Isi Kursi Kadis hingga Lurah yang Kosong
Gempa M 6,9 di Jepang, Tsunami Kecil Terjadi di Miyazaki & Kochi
Keputusan Isu Libur Sekolah saat Ramadan Akan Diambil Pekan Ini