News - Bareskrim Polri melakukan asistensi penuntasan kasus penembakan tiga bocah SMK di Semarang yang dilakukan oleh Aipda Robig Zainudin. Hal itu dilakukan demi memastikan proses penyidikan berjalan dengan sesuai aturan yang berlaku.
"Kita lakukan asistensi untuk proses secara tegak lurus, secara akurat dengan ketentuan hukum yang berlaku," ucap Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, dalam konferensi pers di Rupatama, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).
Dia memastikan bahwa kasus tersebut akan berjalan secara profesional. Penyidikan juga dilakukan dengan scientific investigation.
"Kami akan memberikan transparansi kepada masyarakat," ujar Wahyu.
Jenderal bintang tiga itu mengatakan bahwa dalam kasus ini pemeriksaan akan dilakukan secara menyeluruh. Kemudian, akan dievaluasi apakah ada perbedaan antara proses yang sudah dilakukan Polrestabes Semarang dengan saat diasistensi Bareskrim.
Sebagai informasi, keluarga Gamma Rizkynata Oktafandy korban penembakan polisi di Kota Semarang menegaskan adanya intimidasi yang dilakukan rombongan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Pernyataan itu sekaligus mengkritik perkataan Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman yang menyimpulkan tak adanya intimidasi hanya berdasarkan keterangan polisi tanpa mengonfrontasi keterangan keluarga Gamma.
Paman Gamma, Agung menyatakan bahwa intimidasi atau yang disebutnya sebagai intervensi itu benar-benar terjadi. Kejadian itu berlangsung, Senin (25/11/2024) atau sehari pasca-tewasnya Gamma.
Agung bercerita, saat itu Kapolrestabes bersama rombongan mendatangi rumah Gamma di wilayah Semarang Barat untuk menyampaikan belasungkawa.
Dari rombongan itu, ada empat orang yang berbicara kepada keluarga Gamma. Di antaranya, Kapolrestabes, Kasat Narkoba, Kasat Reskrim, dan seorang yang kelak diketahui wartawan.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Komnas HAM Selidiki Kasus Penembakan Bos Rental Mobil
Polisi Harus Responsif, Usaha Rental Jangan Jadi Korban Lagi
Anak Bos Rental Emosional Lihat Rekonstruksi Penembakan Ayahnya
Amnesty: Penembakan Bos Rental oleh Anggota TNI AL Melanggar HAM
Populer
Mendikdasmen: Sudah Ada Kesepakatan Libur Sekolah saat Ramadan
Kebakaran Melanda Glodok Plaza, 7 Orang Masih Terjebak
Ramai Jadi Sorotan, Zendo Beri Penjelasan soal Sistem Kerja
Derita Peternak Sapi Terpaksa Banting Harga Imbas Wabah PMK
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Update Kebakaran Glodok Plaza: 9 Orang Berhasil Dievakuasi
Stikom Bandung Batalkan Kelulusan & Tarik Ijazah 233 Mahasiswa
Fenomena Demam Koin Jagat: Antara Hiburan & Kebutuhan Finansial
Flash News
Update Kebakaran Glodok Plaza: 9 Orang Berhasil Dievakuasi
ATR/BPN Target Pendataan Sertifikasi Hak Komunal Rampung 5 Tahun
LPSK Persiapkan Memori Banding Restitusi Korban Kanjuruhan
Ombudsman Taksir Nelayan Rugi Rp 9 M Akibat Pagar Laut Tangerang
Tersangka Pembunuh Sandy Permana Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara
Komdigi: Rudi Valinka Lolos Background Check Sebelum Dilantik
Kantor Pemuda Pancasila di Bandung Dirusak, Ada Korban Luka
Mendidaksmen Akui Ada Kesenjangan Jumlah Anak Disabilitas & SLB
Stikom Bandung Batalkan Kelulusan & Tarik Ijazah 233 Mahasiswa
Alasan Komnas HAM Mendorong Penggunaan E-Voting dalam Pemilu
KKP Segel Pagar Laut di Tarumajaya Bekasi
Luhut Akan Sarankan Prabowo Bantu Pembangunan RS Anak di Gaza
Promosi Eks Ketua PN Surabaya Dicabut Akibat Kasus Ronald Tannur
2 TNI AL Penembak Bos Rental Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
Kasus PMK di Bantul Bertambah: 337 Terjangkit, 37 Sapi Mati