News - Sebanyak 90 masyarakat sipil Palestina yang ditahan oleh pemerintah Israel mulai dibebaskan usai disepakatinya gencatan senjata antara Hamas dan Israel pada Minggu (19/1/2025) waktu setempat. Dikutip dari Al Jazeera, sebagian besar dari 90 tahanan Palestina yang dilepas Israel adalah perempuan dan anak-anak.
Sebagai bentuk kesepakatan, pihak Hamas juga melepaskan tiga tawanan asal Israel yang berada di Gaza. Tiga tawanan tersebut dilepaskan di hari yang sama usai gencatan senjata disepakati.
Selain pembebasan tawanan dari kedua belah pihak, gencatan senjata juga berpengaruh pada masuknya bahan pangan di Palestina, terutama warga yang tinggal di Gaza. Kawasan tersebut selama 15 bulan nyaris tidak pernah mendapat bantuan imbas agresi Israel ke Gaza. Bantuan tersebut berasal dari masyarakat internasional yang dikelola oleh PBB melalui Wakil Sekretariat Jenderal Urusan Kemanusian.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusian, Tom Fletcher, menjelaskan bahwa bantuan kemanusian berupa sandang dan pangan masih belum mencukupi untuk menutupi seluruh kerusakan imbas serangan Israel tersebut.
"Setidaknya 630 truk bantuan kemanusiaan memasuki Gaza pada hari Minggu, dengan setidaknya 300 di antaranya menuju ke utara," kata Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusian, Tom Fletcher dikutip dari CNN.
Tom menjelaskan bahwa bantuan kemanusian berupa sandang dan pangan masih belum mencukupi untuk menutupi seluruh kerusakan imbas serangan Israel tersebut. Mengutip data dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) setidaknya 430 ribu unit atau 92 persen perumahan milik warga Gaza mengalami kerusakan.
Dengan keterangan 160 ribu mengalami rusak parah dan 276 ribu lainnya rusak ringan atau sebagian. Akibatnya 1,8 juta warga Gaza tak bisa tinggal di rumah dan harus berada di barak pengungsian.
Tom pun menyerukan kepada setiap masyarakat internasional baik negara maupun aktor non pemerintah untuk ikut mengawal proses penyaluran bantuan kepada warga Gaza tersebut.
"Dengan pengaruh terhadap pihak-pihak yang terlibat untuk memastikan bahwa penyaluran bantuan demi keselamatan nyawa ini, menjangkau mereka yang paling membutuhkan," kata Tom.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Hamas Rilis Nama 3 Sandera yang akan Dibebaskan Hari Ini
Prabowo Ajak Pemimpin Dunia Dukung & Bantu Pembangunan Gaza
MUI Cium Ide Buruk Wacana Trump Relokasi Warga Gaza ke Indonesia
Wamenlu Sebut Belum Ada Wacana Relokasi Warga Gaza ke Indonesia
Populer
Kisah Pemanfaatan Panas Bumi & Semangat Warga Kamojang
Polri Ungkap Modus Pemasangan Pagar Laut di Bekasi
24 Kepala Daerah Terpilih Absen Tes Kesehatan Sebelum Pelantikan
KPK Segera Ambil Tindakan Tegas ke Wali Kota Semarang
Pendiri Startup Kecilin Masih Hilang di Sekitar Pantai Bantul
Kisah Hilangnya Michael Rockefeller di Tanah Papua
BEM UI & BEM SI akan Demo Tolak Pemangkasan Anggaran Hari Ini
Dua Penyidik Polda Sumut Peras Kepala Sekolah di Nias
Flash News
Mahasiswa di Bandung Tolak Efisiensi Anggaran: Menuju Kemunduran
RUU Minerba Sepakat Dibawa ke Paripurna untuk Jadi UU Besok
Partai Buruh Buka Peluang Dukung Prabowo di Pilpres 2029
Istana Respons Aksi Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Pedemo MBG
KPK Jadwalkan Pemeriksaan Hasto Sebagai Tersangka Pekan Ini
Polisi Tindak 100 Travel Gelap Selama Operasi Keselamatan Jaya
Zarof Ricar Minta Dibebaskan dari Kasus Suap & Gratifikasi
Imigrasi Tangkap 3 WN Pakistan karena Pakai Dokumen Palsu
Hasto Kembali Ajukan Praperadilan, Sidang Perdana 3 Maret
Poin Baru RUU Minerba: Kampus Batal Kelola Tambang
Partai Buruh Minta Pemerintah Kaji Ulang Retret Kepala Daerah
Menkum Sudah Teken Surat Ekstradisi Pemulangan Paulus Tannos
Menkum: Jumlah Penerima Amnesti Turun dari 44 Ribu jadi 19 Ribu
Prasetyo Edi Jelaskan Kronologi Kasus Korupsi Lahan Cengkareng