News - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengakui pihaknya mengincar kursi pimpinan komisi yang membidangi urusan energi di DPR RI periode 2024-2029. Dirinya juga sudah melakukan konsolidasi kepada anggota parlemen terpilih dari partai beringin.

Meski begitu, Bahlil masih enggan mengungkapkan nama kadernya yang bakal menduduki kursi pimpinan komisi bidang energi tersebut.

“Insyaallah nanti komisi di DPR RI yang akan menjadi ketua komisi energi itu adalah jatah Golkar. Jadi, Insyaallah bisa kita komunikasikan kira-kira,” kata Bahlil dalam acara Repnas National Conference & Awarding Night, di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).

Selain itu, dia juga bakal memastikan Menteri ESDM dan pimpinan komisi yang membidangi energi akan sama-sama berasal dari Partai Golkar. Hal itu dimaksudkan agar koordinasi antara pemerintah dengan wakil rakyat, khususnya untuk menjalankan kebijakan energi lebih mudah.

Terkait nama-nama menteri yang menjadi jatah Golkar di kepemimpinan pemerintahan ke depan akan diserahkannya kepada Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto. Sebab, pemilihan menteri adalah hak prerogatif presiden.

“Kita serahkan semua ke Pak Prabowo. Itu hak prerogatif presiden terpilih,” imbuh dia.

Diwartakan sebelumnya, Bahlil mengaku jabatan yang akan diembannya di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran, tak jauh berbeda dengan apa yang dilakukannya selama hampir lima tahun belakangan ini. Sebagai informasi, Bahlil sempat menjadi Menteri Investasi dan kini menjabat Menteri ESDM pada kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.

"Tidak jauh jauh dari apa yang sudah saya lakukan selama hampir 5 tahun ini [posisi menteri]," kata Bahlil usai menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).

Kendati demikian, Bahlil masih enggan membocorkan posisinya di pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia berkata, hal itu menjadi kewenangan penuh Prabowo selaku presiden terpilih.

"Nanti saja. Nanti diumumkan oleh bapak presiden," ucap Bahlil.

Bahlil mengaku baru mengetahui kabar bahwa partainya, Golkar, mendapat jatah tujuh menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. "Saya malah belum tahu itu [jatah 7 menteri], kamu [wartawan] kok, malah duluan tahu, ya," pungkas Bahlil.