News - Kita kerap kesal ketika memasukkan password sebuah akun media sosial maupun internet banking karena terpaksa harus mengulanginya beberapa kali. Apalagi jika rentetan kode rahasia itu cukup panjang dengan kombinasi yang rumit. Ditambah koneksi internet yang bermasalah dan situasi yang buru-buru sampai akhirnya akun terblokir. Wah, bisa dibayangkan.

Dalam keamanan data, password atau angka rahasia—misalnya wildcard pada kartu kredit—kerap disimbolkan dengan tanda bintang atau biasa disebut asteris. Tanda ini biasanya muncul di layar sebagai pengganti karakter yang ditik, baik huruf, angka, maupun simbol.

Misalnya, saat kita mengetik password “rahasia123”, yang terlihat di layar adalah “*********”. Hal yang sama berlaku untuk angka CVV (Card Verification Value) atau CVC (Card Verification Code) kartu kredit. Ketika memasukkan tiga digit angka, layar hanya akan menampilkan tanda seperti "***".

Fungsinya untuk melindungi informasi pribadi dari pengintaian visual. Bayangkan jika kita sedang mengetik password atau CVV di tempat umum, seperti kafe atau ruang kerja bersama. Orang di sekitar bisa saja secara tidak sengaja--atau sengaja--melihat apa yang kita tik.

Dengan tanda asteris, informasi tersebut tetap aman karena tidak terlihat langsung.