News - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat jumlah pasangan yang mendaftar mengikuti Pilkada 2024 mencapai 1.479 pasangan calon. Jumlah tersebut terdiri dari pencalonan oleh partai politik atau gabungan partai politik untuk gubernur dan wakil gubernur: 102 pasangan calon, bupati dan wakil pupati: 1.121 pasangan calon, dan wali kota dan wakil wali kota: 274 Pasangan Calon.

Dari total tersebut, ada sejumlah nama beken atau figur publik yang mencoba bertarung di pilkada tahun ini. Mereka maju setelah mendapat restu dari partai politik masing-masing. Di Pilgub Jakarta, misalnya, ada aktor senior, Rano Karno, yang maju menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan Pramono Anung. Pasangan ini diusung oleh PDIP.

Bergeser ke Jawa Barat, ada dua artis yang ikut berlaga di Pilgub. Pertama, penyanyi dangdut, Gita KDI, yang maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Acep Adang Ruhiat. Keduanya diusung oleh PKB. Kemudian Ronal Surapradja, presenter sekaligus eks pemain Extravaganza yang maju menjadi Calon Wakil gubernur Jawa Barat mendampingi Jeje Wiradinata. Pasangan ini diusung oleh PDIP

Di Kabupaten Bandung Barat juga terjadi perang artis. Ada Jeje Govinda, Hengky Kurniawan, dan Gilang Dirga yang sama-sama maju di pemilihan Calon Bupati Bandung Barat. Jeje yang merupakan pemain drum dari band Govinda maju sebagai Calon Bupati Bandung Barat berpasangan dengan Asep Ismail.

Sementara Hengky Kurniawan yang merupakan petahana kembali mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Bandung Barat. Pada Pilkada kali ini ia berpasangan dengan Ade Sudrajat. Hengki maju diusung PDIP, Nasdem, Partai Buruh, dan Perindo. Sedangkan Gilang Dirga memutuskan maju sebagai Calon Wakil Bupati Bandung Barat mendampingi Didik Agus. Gilang maju diusung Partai Demokrat dan PKS.

Di luar Kabupaten Bandung Barat, ada juga nama Sahrul Gunawan yang maju sebagai Calon Bupati Bandung. Ia maju bersama Gun Gun Gunawan dan diusung oleh enam partai, yaitu Golkar, PKS, PPP, Hanura, Partai Ummat, dan Partai Garuda.

Lalu ada nama-nama lain seperti Vicky Prasetyo dan Kris Dayanti. Vicky Prasetyo maju sebagai Calon Bupati Pemalang berpasangan dengan Mochamad Suwendi yang diusung oleh PKB. Sementara Kris Dayanti maju sebagau Calon Wali kota Batu berpasangan dengan dengan Kresna Dewanata Phrosakh.

Keterlibatan para artis yang terjun mengikuti pilkada dinilai sebagai bentuk kemalasan partai politik (parpol). Parpol tidak dapat investasi jangka panjang untuk menempa kadernya, namun memilih jalur cepat dengan mengusung sosok yang sudah populer dengan harapan menarik suara pemilih.

“Ini buah dari fenomena yang disebut dengan 'politik selebritas', yang mana popularitas disamakan dengan elektabilitas dan kualitas. Kalau kita bicara politik pemenangan, mengusung artis adalah strategi tumpul yang anehnya terus diulangi,” ujar Analis Sosio-politik dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Musfi Romdoni, kepada Tirto, Jumat (6/9/2024).

Musfi mengatakan, dalam tangga political branding, popularitas hanya tangga pertama. Setelah populer atau dikenal, kandidat harus membuat dirinya diterima oleh masyarakat, baru kemudian ke tangga terakhir, yakni membuat masyarakat mencoblos di kertas suara.

Karena menurut Musfi, yang paling menentukan pilihan masyarakat itu adalah figur si kandidat. Dia mencontohkan kasus Anies Baswedan yang tidak sekadar populer, tapi mampu menciptakan diferensiasi dengan politikus lainnya. Menurutnya, Anies berani tampil sebagai sosok yang mengusung politik gagasan.

“Kalau bicara kasus, padahal ada banyak contoh kegagalan artis ketika terjun di pilkada. Karena itu tadi, popularitas hanya tangga pertama. Setelah itu si kandidat harus menunjukkan diferensiasi dan kekuatan figurnya,” ujarnya.