News - Rabiulawal termasuk bulan yang istimewa bagi umat Islam. Di dalamnya terdapat hari khusus yang diperingati sebagai Hari Kelahiran Nabi Muhammad saw.

Pada hari itu, umat Islam berbondong-bondong mengadakan perayaan sesuai tradisi masing-masing.

Di Solo dan Yogyakarta, misalnya, ada tradisi Sekaten. Dalam tradisi tersebut, pemerintah setempat mengadakan pasar malam selama sebulan, kemudian ditutup dengan acara grebeg Maulud Nabi berupa kirab gunungan.

Tidak hanya masyarakat umum, kegiatan untuk menyambut maulid nabi juga kerap diadakan di sekolah-sekolah dan instansi pemerintah.

Lantas, apa arti maulid nabi bagi umat Islam?

Arti Maulid Nabi

Maulid nabi adalah peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Menurut penanggalan hijriah, maulid Nabi Muhammad saw. diperingati setiap 12 Rabiulawal. Namun, tanggalnya berbeda-beda setiap tahun jika didasarkan pada kalender Masehi.

Dalam bahasa Arab, kata maulid artinya adalah hari lahir, atau biasa disebut juga dengan istilah milad.

Arti maulid nabi bagi sebagian umat muslim adalah momen perayaan, mengekspresikan kegembiraan, serta wujud penghormatan kepada Rasulullah saw.

Namun, kegiatan yang diadakan untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad saw. sebenarnya merupakan tradisi baru. Kegiatan atau acara-acara peringatan maulid nabi baru berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Rasulullah saw. wafat.

Menurut Moch Yunus dalam jurnal "Peringatan maulid nabi (Tinjauan Sejarah dan Tradisinya di Indonesia)", arti peringatan maulid nabi bagi umat muslim adalah wujud penghormatan dan pengingatan kebesaran serta keteladanan Nabi Muhammad dengan berbagai bentuk kegiatan budaya, ritual, dan keagamaan.

Meski demikian, masih ada perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang memandang bahwa peringatan maulid nabi sebagai bidah. Akan tetapi, ada juga yang tidak menggolongkannya sebagai bidah.