News - Sugar craving merupakan fenomena yang sering dialami oleh banyak orang. Tanpa alasan jelas, keinginan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis bisa muncul tiba-tiba, bahkan meskipun sudah kenyang.

Keinginan tersebut bukan sekadar dorongan sesaat, tetapi bisa menjadi tanda adanya ketidakseimbangan dalam tubuh. Meskipun terlihat sederhana, ada faktor-faktor tertentu yang memicu munculnya sugar craving, seperti perubahan hormon atau stres.

Penyebab sugar craving penting dipahami agar kita bisa mengontrol keinginan tersebut. Oleh karena itu, artikel berikut akan membahas lebih dalam tentang penyebab sugar craving, efek yang ditimbulkannya, serta cara mengatasinya.

Apa Itu Sugar Craving?

Sugar craving adalah dorongan atau keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula secara berlebihan, seperti kue, cokelat, dan permen. Hal ini bisa terjadi akibat konsumsi gula yang tinggi sebelumnya.

Keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan manis berbeda dengan rasa ingin sekadar menikmatinya sesekali. Bentuk craving atau mengidam ini lebih intens. Keinginan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk aspek fisiologis, psikologis, dan lingkungan.

Ahli diet Anna Taylor, RD, LD, mengatakan bahwa tubuh kita seperti mesin yang membutuhkan bahan bakar. Apabila tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang tepat, seperti karbohidrat berserat tinggi, protein, dan lemak sehat, craving bisa muncul sebagai sinyal akan kebutuhan tersebut.

Penyebab Sugar Craving

Sugar craving bisa muncul secara tiba-tiba, biasanya dipicu oleh beberapa faktor sekaligus, mencakup faktor fisiologis, psikologis dan lingkungan. Mengutip dari Everyday Health, berikut beberapa penyebab sugar craving.

1. Pola makan yang tidak seimbang

Pola makan yang tidak seimbang, seperti mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat olahan dibandingkan protein dan lemak sehat, dapat memicu sugar craving. Karbohidrat yang diproses sebagaimana makanan olahan dapat meningkatkan rasa lapar lebih cepat. Tubuh pun lebih cepat menginginkan gula.

2. Kekurangan nutrisi

Kekurangan mineral, seperti seng, kromium, zat besi, kalsium, dan magnesium, juga dapat memicu sugar craving. Magnesium berperan penting bagi tubuh. Kekurangan nutrisi ini bisa meningkatkan stres, kecemasan, dan mengganggu kualitas tidur. Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh mencari energi instan, yang biasanya datang dari makanan manis.

Selain itu, kekurangan magnesium akan menghambat tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi. Akibatnya, tubuh merasa lebih lelah dan secara alami mencari sumber energi cepat yaitu gula.

3. Dehidrasi

Ketika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, rasa haus sering kali disalahartikan sebagai rasa lapar. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 62 persen orang keliru merespons sinyal haus dan menganggapnya sebagai rasa lapar. Akibatnya, mereka makan meskipun sebenarnya hanya membutuhkan air.

4. Stres

Ketika stres meningkat, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol, hormon yang memicu craving terhadap gula. Gula dapat memberikan suntikan dopamin, yang membuat seseorang merasa lebih bahagia untuk sementara waktu.

Akan tetapi, konsumsi gula yang berlebihan justru dapat membuat gula darah tidak stabil. Hal ini berpotensi memperburuk stres dan menciptakan siklus craving yang berulang.

5. Perubahan hormonal

Pada perempuan, perubahan hormon seperti estrogen, progesteron, dan estradiol selama siklus menstruasi dapat memicu sugar craving. Penelitian menunjukkan bahwa kadar estradiol yang tinggi pada fase luteal, yaitu masa setelah ovulasi, meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula, seperti cokelat.