News - Istilah Partai Coklat menyita perhatian publik usai disinggung oleh anggota DPR RI Fraksi NasDem, Yoyok Riyo Sudibyo, dalam rapat kerja Komisi I DPR bersama Menteri Pertahanan dan Panglima TNI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2024). Lantas, apa itu Partai Coklat yang disebut Yoyok?
Pada rapat kerja tersebut, Yoyok menyinggung bahwa TNI menjalankan netralitas dengan sangat baik, bahkan saking netralnya, anggota TNI tidak berani mendekat ke TPS ketika pemilihan umum berlangsung.
Yoyok juga mengulas kembali upaya mitigasi konflik, penguatan penegakan hukum, tegas terhadap penyimpangan pelaksanaan Pilkada seperti money politic, black campaign, dan lain-lain, yang sebelumnya disampaikan Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Panglima TNI, Agus Subiyanto.
Namun di tengah demokrasi Indonesia yang sekarang ini, menurut Yoyok TNI harus memberikan tindakan tegas jika menemukan kasus-kasus penyimpangan. Pasalnya, kata dia, demokrasi Indonesia saat ini berjalan dengan brutal.
Di tengah pendapatnya itu, Yoyok menyebut bahwa isu Pilkada yang saat ini sedang santer diperbincangkan adalah kehadiran Partai Coklat.
“Di media ini, yang lagi kenceng-kencengnya ini Pak, katanya ada partai baru, Partai Coklat, enggak mungkin kalo kita enggak tahu kok,” ucapnya.
“Mau sampai kapan netralitas TNI ini Pak? Saya tahu netralitas TNI itu untuk negara, paham Pak. Tapi kalau pencetakan pimpinan-pimpinan melalui demokrasi ini melahirkan pimpinan yang enggak bener, mau sampai kapan?,” tanya Yoyok.
Menurut Yoyok, 2/3 dari Kepala Daerah yang ada di Indonesia bermasalah dengan hukum. Sisa 1/3-nya kata Yoyok mungkin karena belum bermasalah.
“Kalau netral dalam artian pilihannya, silakan, tapi kalau misalkan kalau di depan mata sudah ada penyimpangan, apa undang-undang TNI yang bisa dipegang? Tangkap Pak,” kata Yoyok.
Ia berharap ke depannya, TNI mengambil peran yang lebih lagi dalam menciptakan pemilihan umum yang jujur dan adil.
Terkini Lainnya
Apa Itu Partai Coklat yang Disebut Yoyok?
Artikel Terkait
Kronologi Perundungan Oh Yoanna & Bukti Baru Penyebab Meninggal
40 Tokoh Muda Inspiratif Indonesia, Ada Raisa dan Mayor Teddy
Makna Indonesia Gelap yang Viral di Medsos, Apa Isi Tuntutannya?
Kronologi Pegawai PT Timah Ejek Pengguna BPJS, Apa Sanksinya?
Populer
Anggaran Rp50 M Badan Haji & Umrah Hilang, DPR: Dicopet Siapa?
PPK BTP Jateng Akui Terima Suap Rp30,6 M & Bagi Uang ke Atasan
Nelangsa Warga Perumahan Tambun Bekasi, Tergusur Meski Punya SHM
Trump Tutup USAID usai Elon Musk Tak Diberikan Informasi Rahasia
Kemenhub Panggil Bos Air Minum Imbas Kecelakaan di GT Ciawi
Beda dengan Pertambangan, Pengeboran Panas Bumi Ramah Lingkungan
Kasus eFishery & Dampak Berantai ke Industri Perikanan Nasional
Terdakwa Rasuah DJKA Akui Atur Lelang Demi Danai Kampanye Jokowi
Flash News
Dirut PT KTM Ditahan karena Ikut Minta Persetujuan Impor Gula
Prabowo Kenang NU era Gus Dur Kerap Lindungi Kelompok Minoritas
Prabowo Beri Sinyal Beri Gelar Pahlawan pada Tokoh NU di 2025
Pramono Akan Bangun Giant Mangrove Wall di Pesisir Jakarta
Prabowo Ancam Anak Buah Langgar Hukum: yang Dablek, Saya Tindak
Pramono Akan Gunakan Dana Zakat dalam Program Pemutihan Ijazah
Pemerintah Cegah Penyelundupan Barang Capai Rp480,7 M di 2025
Kejaksaan Tahan Dirut PT Kebun Tebu Mas Terkait Kasus Impor Gula
Pigai: Upaya Penanganan HAM Berat Prabowo Sama dengan Jokowi
P2MI Yakin Kasus Tembak PMI di Malaysia Ditangani Transparan
Polisi Tangkap Pria Pembunuh Istri & Penagih Utang di Bekasi
Menkes: Eselon 1 Kemenkes Naik Pesawat Ekonomi seperti Wartawan
Tim Hukum Klaim KPK Cuma Periksa Hasto Tanya Biodata: Ini Aneh
Gugatan Perdata AKBP Bintoro Diklaim Upaya Hancurkan Polisi
Pemohon Mau Lengkapi Keterangan, Gugatan Perdata Bintoro Dicabut