News - Hingga Senin (13/1/2025) dilaporkan sebanyak 24 orang meninggal dunia dan sekitar 150.000 orang masih dalam perintah evakuasi dalam peristiwa kebakaran ‘terburuk’ yang menimpa wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir. Akibat peristiwa tersebut, lebih dari 700 penduduk juga dilaporkan berada di sembilan tempat penampungan.

Seperti yang dilansir AP News, laporan pemadam kebakaran California pada Minggu (12/1/2025) menyebut kebakaran di beberapa titik utama seperti daerah Palisades, Eaton, Kenneth, dan Hurst. Api telah menghanguskan lebih dari 62 mil persegi atau sekitar 160 kilometer persegi, sebuah area yang lebih besar dari San Francisco.

Kebakaran besar yang terjadi sejak Selasa (7/1/2025) itu telah menghanguskan sekitar 12.000 bangunan. Sebuah perkiraan sementara dari AccuWeather menyebutkan bahwa kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran hebat ini berada di angka 135 miliar dolar AS hingga 150 miliar dolar AS.

"Saya rasa kebakaran ini akan menjadi yang terburuk (sepanjang sejarah AS) dalam hal biaya yang terkait dengannya, dalam hal skala dan cakupannya," Ujar Gubernur California, Gavin Newsom, dalam wawancara dengan NBC, Senin (12/1/2025).

Mengutip laporanNPL, hingga Sabtu (11/1/2025) kebakaran di wilayah Palisades, yang telah membakar lebih dari 22.000 hektar di Santa Monica dan Malibu, secara persentase baru bisa dikendalikan sebesar 11 persen. Sementara itu, kebakaran di wilayah Eaton, yang telah membakar hampir 14.000 hektar di Altadena dan Pasadena, tercatat baru terkendali 15 persen.

Sebaliknya, kemajuan signifikan telah dibuat pada penanganan titik-titik kebakaran yang lebih kecil. Kebakaran Lidia dekat Acton kini telah terkendali 100 persen. Kebakaran Hurst dekat Sylmar mencapai 76 persen terkendali. Dan kebakaran Kenneth, yang meletus pada Kamis dan membakar lebih dari 1.000 hektar, telah 80 persen terkendali.

Lalu, mengapa kebakaran yang terjadi di Los Angeles baru-baru ini sangat masif? Apa penyebabnya?