News - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyoroti banyak masyarakat yang menjadi korban kekerasan saat demo penolakan pembahasan revisi rancangan Undang-Undang Pilkada. Bagi Anies, yang mantan Rektor Universitas Paramadina, korban yang banyak berjatuhan tidak lepas tindakan represif aparat saat masyarakat menyampaikan pendapat.
"Berbagai elemen masyarakat sejak minggu lalu yang turun langsung mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan mendorong tegaknya amanat reformasi yang memang kenyataannya ini sayangnya ini banyak dihadapi dengan cara yang represif dan berlebihan," kata Anies dalam keterangan resmi yang disiarkan langsung di akun YouTubenya, Jumat (30/8/2024).
Menurut Anies, aksi turun ke jalan menunjukkan masih banyaknya masyarakat, terutama kalangan anak muda yang tidak hanya mementingkan hal-hal pribadi. Para peserta demo, kata Anies, justru sebaiknya diberikan apresiasi.
Semangat tersebut, kata Anies, menunjukkan masyarakat memiliki kepedulian tinggi dalam mengawal demokrasi di Indonesia. Hal itu juga menunjukkan masyarakat memiliki kepekaan saat beberapa pihak mencoba mengganggu putusan MK untuk kepentingan elit politik tertentu.
"Kami ingin meluruskan usaha pembengkokan atas konstitusi Karena itu hadapi juga dengan rasa cinta sbg sodara sebangsa. Ini sangat disesali dan ini tidak boleh berulang lagi," ujar Anies.
Mantan Mendikbud ini pun menyampaikan terima kasih kepada banyak pihak yang selama dua tahun terakhir telah mendukung perjuangan luar biasa kepadanya. Anies meminta agar semangat perjuangan itu tetap digelorakan di masa depan.
"Insya Allah kita semua terus berjuang untuk tujuan sama ke depan. Kita selalu bicara tentang kesetaraan, keadilan, kesamaan, kesempatan, keinginan untuk Indonesia yang lebih adil, lebih maju, sejahtera buat semua," tutur dia.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
KPK Bisa Usut TNI Aktif, Momentum Reformasi Peradilan Militer
TNI Pelajari Putusan MK soal KPK Bisa Tangani Korupsi di Militer
Pramono-Rano Menang di TPS 29 Tempat Anies Baswedan Mencoblos
Hoaks Video Anies Dukung Ridwan Kamil pada Pilgub Jakarta 2024
Populer
Fenomena Gaya Hidup Slow Living di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Beda Hasil Dukungan Jokowi di Solo: Respati Menang, Lutfhi Kalah
Kemenangan Pramono-Rano Bukti Pemilih Jakarta Kritis pada Elite
Gubernur Bisa Dicopot Prabowo karena Revisi UU DKJ, Benarkah?
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Kisruh Dualisme PMI Ancam Layanan Kesehatan Optimal Masyarakat
Menguak Jaring Gelap Judol: Antara Korban, Algoritma, & Harapan
Flash News
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Prabowo: Di Setiap Parpol Pasti Ada Perkubuan, termasuk Gerindra
Prabowo di HUT Golkar: Nyaman Ada Mbak Puan Jadi Check & Balance
Bahlil Ingin Kader Golkar Tiru Kegigihan Prabowo
Bahlil Ungkap Ketum Golkar Belum Tentu Bisa Jadi Presiden
Kejari Semarang Tahan Tersangka Penyelundupan Miras dari Cina
Laporan Kinerja Dewas KPK: 109 Insan KPK Kena Sanksi Etik
Curhat Dewas Pusing Tangani Pelanggaran Etik Pimpinan KPK
Hakim Ini Dissenting Opinion, Sebut Ronald Tannur Tak Bunuh Dini
Pramono: Korban Kebakaran Kemayoran Ingin Hunian Lebih Layak
Realisasi Janji Kampanye Masuk Agenda 100 Hari Kerja Pramono
Prabowo Resmikan Terowongan Istiqlal-Katedral Senilai Rp39 M
Mentan: Perpres Irigasi Diteken Presiden Paling Lambat Besok
Polisi Bongkar Pabrik Produksi Narkoba Happy Water di Bandung
Riza Patria: Pimpinan Koalisi RIDO Minta Tak Usah Daftar ke MK