News - Anak bos rental mobil yang tewas ditembak anggota TNI AL menjelaskan bahwa ayahnya sempat mendapat ancaman berupa todongan pistol sebelum ditembak dan tewas. Namun, pengancaman itu tidak dijelaskan kepolisian maupun pihak TNI AL dalam konferensi pers hari ini.
"Jadi, awal mulanya itu kami sudah ditodongkan pistol terlebih dahulu pada saat di Pandeglang. Maka dari itu, ketika kami sudah ditodong pistol, saya dan keluarga meminta tolong pada siapa kalau bukan pada polisi," kata Rizky Agam di kantor Koarmada TNI AL, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
Rizky Agam menjelaskan bahwa saat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, polisi di SPKT bahkan meminta agar Rizky dan ayahnya menyusul orang yang melarikan mobilnya lebih dulu dan baru menyelesaikan persoalan di kantor polisi.
"Jadi, pas waktu saya konfirmasi ke anggota piket, 'Kamu ke sana aja susulin mobil kamu,’ kata dia. ‘Nanti kalau penyelesaiannya di sini'. Jadi, saran dari petugas piket pada saat kami sudah mendapatkan penolakan itu sangat tidak masuk akal ya," ujar dia.
Rizky pun menceritakan bahwa pada saat kejadian, pelaku pencuri mobil rental mereka ada empat orang. Namun, berdasarkan pernyataan dari TNI AL, hanya tiga prajurit yang ditahan.
Rizky mendesak agar anggota TNI yang melakukan penembakan diselidiki terkait keterlibatannya dengan sindikat penggelapan mobil.
"Logikanya, mobil mana ada yang murah seharga Rp40 juta. Dan ketika dia beli mobil benar, tidak mungkin ada pengawalan dari jauh untuk mendorongkan pistol," tutur Rizky.
Rizky juga menyebut bahwa ayahnya membeli mobil itu seharga Rp185 juta. Mobil itu memang disewakan dan GPS yang diinstalasi di situ dimatikan pukul 02.00 WIB dini hari.
Oleh karena itulah, Rizky menduga pihak penyewa mencoba melarikan mobil rentalnya dan langsung melakukan pengejaran. Saat disambangi di KM 45 Tol Jakarta-Merak, menurut Rizky, Sertu AA (salah satu dari anggota TNI AL yang terlibat) justru tidak mau berbicara baik-baik.
"Saya mohon kepada Bapak Presiden Prabowo untuk menangani kasus saya. Karena, ayah saya telah menjadi korban penembakan yang sangat sadis," ungkap Agam.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
KKP & TNI AL Sepakat Akan Bongkar Pagar Laut Banten 2 Hari Lagi
TNI Lanjut Pembongkaran Pagar Laut Meski KKP Minta Penundaan
Menteri KKP: Pagar Laut Jangan Dibongkar Dulu, Itu Barang Bukti
TNI AL Mulai Bongkar Pagar Laut Tangerang Atas Perintah Prabowo
Populer
Gelembung eFishery Pecah: Guncangan Besar bagi Startup Indonesia
Mengenal Ndalem Pangeran Keraton Kasunanan Surakarta
KPK akan Klarifikasi LHKPN ke Ayah Dokter Koas Lady Aurelia
Kemenlu Tolak Wacana Trump Relokasi Penduduk Gaza ke Indonesia
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Gus Yahya Anggap Enteng Keracunan 40 Siswa usai Santap MBG
Polemik Potongan Aplikasi Ojol & Jalan Panjang Menuju Sejahtera
Mengupas Reputasi Buruk Telur: Nutrisi vs Kolesterol
Flash News
KPK: 123 Anggota Kabinet Merah Putih Telah Lapor LHKPN
KKP Sudah Periksa 2 Nelayan terkait Pagar Laut di Tangerang
AHY Berdalih Belum Jadi Menteri saat HGB Pagar Laut Terbit
DPR Nilai Wacana Trump Relokasi Warga Gaza ke Indonesia Absurd
KPK akan Klarifikasi LHKPN ke Ayah Dokter Koas Lady Aurelia
KPK Menahan Bupati Situbondo Usai Terjerat Korupsi Dana PEN
BGN Ungkap Keterlibatan TNI di MBG Hanya Sementara
Puan Akui Pimpinan DPR Setuju Pembahasan RUU Minerba saat Reses
Pigai Temui Menteri PPPA Bahas Isu Perempuan dan Anak
Dua Polisi di Kuta, Bali Ditahan usai Peras Turis Asal Kolombia
Daftar Perjalanan KA Batal & Dialihkan akibat Banjir di Grobogan
Yusril Ungkap Upaya Indonesia dalam Pemulangan Hambali Eks JI
Pigai Minta Kemensos Bantu Kehidupan Korban Pelanggaran HAM
Trump Hanya Akui 2 Jenis Kelamin di AS, Tak Termasuk Transgender
Basuki Sebut Tower ASN di IKN Rampung Maret 2025