News - Masyarakat Indonesia berisiko tinggi terkena osteoporosis, sebab asupan vitamin D dan kalsiumnya sangat rendah. Perempuan bahkan punya risiko empat kali lebih besar dari laki-laki.
Osteoporosis merupakan penyakit di mana tulang kehilangan kepadatan dan akhirnya rapuh, sehingga tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk dapat menyebabkan patah tulang.
Menurut Infodatin Kementerian Kesehatan 2020, pada tahun 2050, dunia diprediksi memiliki 6,3 juta orang dengan patah tulang pinggul per tahun.
Lebih dari setengahnya terjadi di Asia. Sementara di Indonesia sendiri, pada tahun yang sama diprediksi kelompok risiko osteoporosis mengalami pertumbuhan sebesar 135 persen.
“Fraktur terkait osteoporosis paling sering terjadi di pinggul, pergelangan tangan atau tulang belakang,” ungkap Luciana B. Sutanto, Dokter Spesialis Gizi Klinik dalam paparan virtual bersama Buyer Indonesia, Selasa, (19/10/2020).
Di Asia Tenggara, osteoporosis berdampak parah pada kualitas hidup dan kemandirian penderitanya. Penyakit ini menjadi sumber beban sosial dan ekonomi bagi individu, komunitas, dan sistem kesehatan nasional.
Gejala Osteoporosis dan Faktor Risiko
Dalam paparan tersebut Luci menjelaskan lebih lanjut beberapa gejala atau tanda fraktur akibat osteoporosis.
- Postur bungkuk
- Sakit punggung
- Tinggi badan menurun: Seiring bertambahnya umur, tinggi badan semakin berkurang
- Sering mengalami cedera atau keretakan tulang.
- Indeks masa tubuh di bawah atau sama dengan 19
- Menderita gangguan makan: Seperti anoreksia dan bulimia.
- Gaya hidup buruk: Konsumsi alkohol, kafein, dan soda berlebihan, serta merokok.
- Riwayat orang tua yang pernah mengalami retak tulang pangkal paha, atau mengidap osteoporosis
- Ukuran tubuh lebih kecil: Berakibat pada berkurangnya kadar massa tulang, sehingga kepadatan tulang juga berkurang.
- Pernah operasi saluran pencernaan: Tindakan ini bisa membuat ukuran perut mengecil sehingga penyerapan kalsium berkurang
- Etnis asia atau kaukasia
- Malabsorbsi: Ketidakmampuan usus menyerap nutrisi dalam makanan
- Tidak aktif bergerak
- Konsumsi obat tertentu: Misalnya obat hormon atau kortikosteroid.
Risiko Osteoporosis pada Perempuan
Penurunan massa tulang pada perempuan dimulai sejak usia 30 tahun. Di masa ini tulang telah mencapai puncak massa pertumbuhan sehingga menjadi lebih tipis dan lemah. Walhasil risiko osteoporosis meningkat.
“Apalagi perempuan mengalami menopause, kondisi ini jadi salah satu faktor yang membikin risiko osteoporosis jadi lebih tinggi,” terang Luciana.
Sebanyak 40,6 persen perempuan Indonesia berusia 20-29 tahun juga memiliki massa tulang rendah. Sebagai tindakan preventif perlu dilakukan pencegahan sejak dini dengan mongonsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup.
Faktanya perempuan Indonesia hanya mengkonsumsi 25 persen kalsium (254 mg) dari rekomendasi asupan kalsium harian pada dewasa sebanyak 1000-1200 mg. Sementara vitamin D 15-20 mcg (600-800 IU) per hari.
Ia juga memberi beberapa tip lain untuk mencegah osteoporosis.
- Menyukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D, serta makanan seimbang;
- Aktif dan teratur berolahraga;
- Konsumsi makanan yang baik untuk kesehatan tulang seperti buah dan sayur;
- Hindari rokok dan minuman beralkohol.
Terkini Lainnya
Gejala Osteoporosis dan Faktor Risiko
Risiko Osteoporosis pada Perempuan
Artikel Terkait
Benarkah Perempuan Rentan Kena Osteoporosis & Penjelasan Dokter
Benarkah Osteoporosis Lebih Rentan pada Perempuan & Apa Penyebabnya
Hari Osteoporosis Sedunia 20 Oktober 2021: Tema dan Sejarahnya
Apakah Osteoporosis Bisa Disembuhkan dan Apa Obat Alaminya?
Populer
Mendikdasmen: Sudah Ada Kesepakatan Libur Sekolah saat Ramadan
Ramai Jadi Sorotan, Zendo Beri Penjelasan soal Sistem Kerja
Layanan Coretax Bermasalah Bikin Reformasi Perpajakan Mandek
Derita Peternak Sapi Terpaksa Banting Harga Imbas Wabah PMK
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Kemendikti Berpeluang Terapkan Skema Ini soal Tukin Dosen
Stikom Bandung Batalkan Kelulusan & Tarik Ijazah 233 Mahasiswa
Kebakaran Melanda Glodok Plaza, 7 Orang Masih Terjebak
Flash News
UMKM Sekolah di Surabaya Berharap Dilibatkan Program MBG
Polisi & Basarnas Cari Mobil Purnawirawan TNI Tewas di Marunda
Damkar Evakuasi 1 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza
Pembatasan Gadget & Medsos Jangan Halangi Anak Akses Informasi
Ketua DPD Tak Masalah Saran Dana Zakat Biayai MBG Ditolak Istana
Komdigi Minta Pengembang Koin Jagat Ubah Konsep Permainan
Polisi: Bandung Kondusif usai Bentrokan Pemuda Pancasila & GRIB
Penyebab Jembatan Busui Penghubung Kaltim-Kalsel Ambruk
Menkes: Cek Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun Berlaku 1 Bulan
KPK Panggil Lagi Maria Lestari dan Arif Wibowo soal Kasus Hasto
Motif Nanang Bunuh Sandy Permana: Dendam karena Selalu Dihina
Bareskrim Tetapkan Pemilik Hotel Aruss Tersangka Judi Online
Banser Kerahkan 10 Ribu Pasukan Kawal Makan Bergizi Gratis
Menhut Bantah Rusak 20 Juta Hektare Hutan untuk Lahan Pangan
Komdigi Sebut Prabowo Restui Pembatasan Medsos bagi Anak