News - Perusahaan produsen vaksin, AstraZeneca, mulai menarik vaksin COVID-19 di seluruh dunia lantaran banyak vaksin merek lain yang juga menyasar varian COVID-19.
Pengumuman penarikan ini dilakukan usai AstraZeneca mencabut izin edar vaksin COVID-19 di Uni Eropa secara sukarela. Pada 7 Mei 2024, Badan Obat Eropa mengeluarkan pemberitahuan bahwa vaksin COVID-19 merek AstraZeneca tak lagi diizinkan untuk digunakan.
"Menurut perkiraan independen, lebih dari 6,5 juta nyawa terselamatkan pada tahun pertama penggunaan saja dan lebih dari 3 miliar dosis telah dipasok secara global,” tulis pernyataan AstraZeneca, dikutip dari The Guardian.
Menurut The Guardian, banyak negara yang telah menghentikan pasokan vaksin AstraZeneca. Bahkan vaksin ini telah berhenti digunakan di Australia sejak Maret 2023. Alasannya, banyak merek vaksin COVID-19 lain yang juga digunakan.
Vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca telah berganti nama menjadi Vaxzevria sejak 2021. Vaksin ini diperuntukkan kepada mereka yang berusia lebih dari 18 tahun.
Per pasien disuntik vaksin tersebut sebanyak dua kali, dengan selang waktu per suntikan selama tiga bulan. Vaksin ini dipakai oleh sejumlah negara sebagai vaksin booster COVID-19.
Reuters juga turut mewartakan bahwa AstraZeneca menarik peredaran vaksin COVID-19 mereka karena banyak vaksin varian COVID-19 merek lain.
“Dengan beragamnya varian vaksin COVID-19 yang telah dikembangkan, terdapat surplus vaksin-vaksin terbaru yang tersedia,” tulis AstraZeneca dalam laporannya, dikutip dari Reuters.
Beragam vaksin COVID-19 merek lain membuat permintaan suplai vaksin merek AstraZeneca menurun.
Reuters juga melaporkan bahwa vaksin AstraZeneca menyebabkan efek samping berupa pembekuan darah dan penurunan jumlah trombosit. Hal ini tertuang dalam dokumen pengadilan yang menyeret AstraZeneca.
Perusahaan ini lantas membuat permohonan penarikan vaksin tersebut mulai 5 Maret 2024. Penarikan lalu berlangsung pada 7 Mei 2024.
AstraZeneca beralih ke vaksin virus pernapasan dan obat obesitas mulai 2023 usai penurunan permintaan suplai vaksin COVID-19.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Hoaks Kaitan Vaksin Covid-19 dengan Persebaran Mpox
Tidak Benar WHO Akui Mpox sebagai Efek Samping Vaksin Covid-19
Membedah Teori Konspirasi Covid-19 dari Dharma Pongrekun
Kemenkes Sebut Tak Ada Lagi Vaksin AstraZeneca di Indonesia
Populer
Anggaran Rp50 M Badan Haji & Umrah Hilang, DPR: Dicopet Siapa?
PPK BTP Jateng Akui Terima Suap Rp30,6 M & Bagi Uang ke Atasan
Beda dengan Pertambangan, Pengeboran Panas Bumi Ramah Lingkungan
Trump Tutup USAID usai Elon Musk Tak Diberikan Informasi Rahasia
Kemenhub Panggil Bos Air Minum Imbas Kecelakaan di GT Ciawi
Nelangsa Warga Perumahan Tambun Bekasi, Tergusur Meski Punya SHM
Kasus eFishery & Dampak Berantai ke Industri Perikanan Nasional
Pigai: Upaya Penanganan HAM Berat Prabowo Sama dengan Jokowi
Flash News
Dirut PT KTM Ditahan karena Ikut Minta Persetujuan Impor Gula
Prabowo Kenang NU era Gus Dur Kerap Lindungi Kelompok Minoritas
Prabowo Beri Sinyal Beri Gelar Pahlawan pada Tokoh NU di 2025
Pramono Akan Bangun Giant Mangrove Wall di Pesisir Jakarta
Prabowo Ancam Anak Buah Langgar Hukum: yang Dablek, Saya Tindak
Pramono Akan Gunakan Dana Zakat dalam Program Pemutihan Ijazah
Pemerintah Cegah Penyelundupan Barang Capai Rp480,7 M di 2025
Kejaksaan Tahan Dirut PT Kebun Tebu Mas Terkait Kasus Impor Gula
Pigai: Upaya Penanganan HAM Berat Prabowo Sama dengan Jokowi
P2MI Yakin Kasus Tembak PMI di Malaysia Ditangani Transparan
Polisi Tangkap Pria Pembunuh Istri & Penagih Utang di Bekasi
Menkes: Eselon 1 Kemenkes Naik Pesawat Ekonomi seperti Wartawan
Tim Hukum Klaim KPK Cuma Periksa Hasto Tanya Biodata: Ini Aneh
Gugatan Perdata AKBP Bintoro Diklaim Upaya Hancurkan Polisi
Pemohon Mau Lengkapi Keterangan, Gugatan Perdata Bintoro Dicabut