News - Airbag atau kantong udara belakangan ini sudah menjadi kelengkapan standar pada kendaraan keluaran terbaru. Piranti ini merupakan salah satu fitur keselamatan pasif yang terdapat di mobil, sebab airbag bekerja untuk mengantisipasi potensi kecelakaan yang lebih parah.

Airbag akan efektif meredam tabrakan frontal jika dibarengi dengan penggunaan sabuk pengaman yang tepat. Keduanya merupakan fitur keselamatan yang saling melengkapi untuk menghindari cidera serius akibat kecelakaan.

Instruktur Senior dari Safety and Defensive Driving Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan bahwa ledakan airbag terjadi sangat cepat hanya dalam waktu sepersekian detik. “Tidak menggunakan seat belt sama saja merelakan wajah dan tubuh bagian depan tertampar ledakan airbag, yang justru menyebabkan cidera lebih parah,” ujarnya kepada Tirto.

Sesuai namanya SRS (Supplemental Restraint System) Airbag, bila diterjemahkan secara langsung fitur ini memiliki arti pengaman tambahan. Soalnya dengan sabuk pengaman saja dirasa belum cukup untuk menahan benturan saat tabrakan.

Sementara airbag dan seat belt bekerja secara pasif sewaktu terjadi kecelakaan, fitur keselamatan aktif telah kerja lebih dulu sebelum insiden terjadi. Fitur ini contohnya anti-lock braking system (ABS), brake assist (BA), electronic brake force distribution (EBD), traction control, vehicle stability control (VSC), hingga hill start assist.