News - Ada dua kejadian besar yang sedang menghantam stabilitas politik di Irak. Pertama adalah demo besar-besaran. Kedua adalah perang. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi dengan Irak? Berikut berita terkininya.
CNN melaporkan, sebuah bentrokan meletus di Zona Hijau Baghdad setelah ulama berpengaruh menarik diri dari politik. Akibatnya, sedikitnya 10 orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka.
Seorang ulama Syiah Irak yang kuat dan berpengaruh itu bernama Muqtada al-Sadr dan dia mengumumkan untuk menarik diri dari kehidupan politik.
Setelah al-Sadr mengumumkan pengunduran dirinya, ratusan pengunjuk rasa langsung menyerbu gedung di dalam Zona Hijau. Hal itu disampaikan pejabat keamanan Irak.
Al-Sadr mengaku membuat keputusan dua bulan lalu "untuk tidak ikut campur dalam urusan politik." Dia mengumumkan pensiun terakhirnya dan menutup semua kantor politiknya di seluruh negeri.
Pengumuman itu muncul setelah protes berminggu-minggu yang dipicu oleh keputusan al-Sadr pada Juni untuk memerintahkan seluruh blok politiknya mundur dari parlemen Irak.
Dulunya, Al-Sadr menjadi populer di Irak karena memposisikan dirinya melawan Iran dan Amerika Serikat. Namun, upayanya membentuk pemerintahan gagal dalam beberapa bulan setelah pemilihan di tengah oposisi dari blok saingan.
Konflik di Irak dan Situasi Terkininya
Menurut beberapa saksi, petugas keamanan memukul mundur pengunjuk rasa agar keluar dari Istana Republik Irak dengan cara menembakkan gas air mata dan peluru tajam.
Istana Republik adalah tempat pertemuan kabinet Irak dan Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi telah menangguhkan semua pertemuan pemerintahannya.
Perdana Menteri telah mendesak al-Sadr agar membantu menenangkan para demonstran dan meminta mereka mundur dari lembaga-lembaga pemerintah.
Presiden Irak Barham Salih mengatakan, situasi yang dialami negara sangat sulit dan dia meminta semua orang untuk tenang, menahan diri dan mencegah eskalasi.
Pada Selasa kemarin, kata pasukan keamanan Irak, empat roket telah mendarat di Zona Hijau yang dijaga ketat dan merusak kompleks perumahan.
Berdasarkan informasi dari Sel Media Keamanan Irak, roket itu diluncurkan dari daerah al-Habibiya dan al-Baladiyat di timur ibu kota.
Di sisi lain, BBC melaporkan, keputusan al-Sadr mundur dari politik telah menimbulkan beberapa pertempuran sehingga mengakibatkan sedikitnya 23 orang tewas.
Terjadi tembak menembak antara pendukung al-Sadr dengan pasukan keamanan dan milisi yang bersekutu dengan Iran.
Sadr telah memerintahkan para pendukungnya untuk mundur dari luar parlemen, yang menjadi tempat protes selama berminggu-minggu.
Terkini Lainnya
Konflik di Irak dan Situasi Terkininya
Populer
Mobil Toyota Hilux Sering Seliweran di Arena Konflik, Kok Bisa?
Ngopi di Warkop Modjok Sambil Berinteraksi dengan Kucing
Menkumham Pastikan Keppres Anin Bakrie Ketum Kadin Segera Terbit
Pemerintah Bakal Revisi UU Sistem Peradilan Pidana Anak
Sekaten Keraton Yogyakarta Tak Sekadar Melestarikan Budaya
11 Warga Sukabumi Jadi Korban Perdagangan Orang di Myanmar
Sawangan Amburadul, Kok Bisa Depok Raih Kusala Transportasi?
Menyoal Anggaran Jumbo Polri di Tengah Krisis Profesionalitas
Flash News
Ridwan Kamil Targetkan Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta
Update Harga Pangan, Bawang Putih hingga Minyak Goreng Naik
80 Ribu Kendaraan Masih Tertahan di Kawasan Wisata Puncak
Empat Rumah Ludes Terbakar di Klender Diduga Akibat Korsleting
Istana Jawab Sindiran Nawawi: Jokowi Terbuka Bertemu Siapa Saja
Arus Balik Libur Maulid, KAI: 37 Ribu Penumpang Tiba di Jakarta
Urai Macet di Puncak, Polisi Berlakukan One Way Arah Jakarta
Libur Long Weekend, Lalu Lintas Jalur Puncak Lumpuh Total
Peringati Maulid, Jokowi Ajak Warga Tiru Kehidupan Rasulullah
Polisi Ungkap Penyebab Kematian Satu Wisatawan di Kawasan Puncak
Donald Trump Selamat dari Upaya Penembakan di Florida
Pengunjung Ancol Membludak saat Libur Panjang Maulid Nabi
KAI Daop 1 Operasikan 8 Kereta Tambahan Selama Libur Maulid Nabi
Polisi Tangkap Penipu dengan Modus Penggandaan Uang di Sukabumi
PBNU: Muktamar Luar Biasa NU Hoaks, Didengungkan Pengangguran