News - Di Indonesia 5 Oktober secara rutin diperingati sebagai hari ulang tahun (HUT) TNI. Sejarahnya bermula dari pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada masa pemerintahan Soekarno.

Pada masa itu, TKR dibentuk untuk menyikapi kedatangan pasukan Sekutu, yang kemudian dimanfaatkan oleh Belanda sebagai pintu untuk kembali menjajah Indonesia.

Di samping HUT TNI, ada banyak peringatan lain yang jatuh pada tanggal tersebut, baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya peringatan Hari Guru Sedunia, yang ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

5 Oktober Hari Apa?

5 Oktober tak hanya diperingati sebagai HUT TNI dan Hari Guru Sedunia. Ada banyak peringatan lain yang ditandai pada hari tersebut seperti hari kelahiran presiden Republik Ceko pertama yang bukan komunis. Ia adalah Václav Havel.

Ada pula peringatan masa perang tahun 1812 yang terjadi antara Amerika Serikat dan Inggris. Berkaitan dengan 5 Oktober hari apa, secara lebih lengkap, beberapa peringatannya bisa disimak berikut ini.

1. 5 Oktober HUT TNI

Setiap 5 Oktober, Indonesia memperingati HUT TNI. Lantas, kenapa HUT TNI 5 Oktober?

Sejarah peringatan HUT TNI 5 Oktober tak terlepas dari pembentukan Tentara Keamanan Rakyat atau TKR yang ditetapkan melalui Maklumat Pemerintah pada 5 Oktober 1945. Kala itu, Badan Keamanan Rakyat (BKR) diubah menjadi TKR, yang berguna sebagai alat pertahanan negara saat kedatangan pasukan Sekutu yang diboncengi oleh Belanda dalam wujud NICA.

Sehari setelahnya, bertepatan pada 6 Oktober 1945, Presiden Soekarno menunjuk Supriyadi, tokoh terkemuka PETA, untuk menempati jabatan Menteri Keamanan Rakyat dan Pemimpin Tertinggi TKR.

Sebelum diubah menjadi TKR, BKR merupakan bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP) yang dibentuk pada 22 Agustus 1945. BKR terdiri dari para pemuda yang sebelumnya tergabung dalam pasukan PETA, Heiho, Kaigun, dan lainnya.

Sejarah pembentukan TNI telah melalui jalan panjang, bahkan namanya berganti-ganti, dari BKR hingga ABRI.

ABRI adalah peleburan TNI dan Polisi yang dilakukan pada 1962 di bawah pemerintahan Sukarno. Setelah era Reformasi 1998, tiga angkatan militer yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, dikembalikan seperti semula dalam wujud TNI. Angkatan militer tersebut kembali terpisah dari kelembagaan polisi yang memiliki institusi sendiri yaitu Polri.