News - Dua orang santri Pondok Pesantren Al-Fatimiyah Krapyak mengalami luka parah akibat ditusuk di Prawirotaman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu (23/10/2024) malam.

Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DIY, Abdul Muiz, melalui keterangan tertulis mengonfirmasi terjadinya insiden tersebut. Dia juga membeberkan kronologi peristiwa ketika dua santri mengalami penusukan.

Muiz mengayakan, dua santri tersebut menjadi korban salah sasaran. Sebab pelaku penusukan, diduga sedang mabuk.

“Kronologi singkatnya, saat dua orang santri ini sedang menikmati makan sate ayam di daerah Prawirotaman, tiba-tiba datang sekelompok orang yang melempari santri dengan botol miras,” kata Muiz melalui keterangan resminya, yang dikutip Tirto, Kamis (24/10/2024).

Rombongan tersebut juga meneriaki dua santri yang sedang makan sate itu dengan mengatakan “ini dia pelakunya.” Setelah itu, terjadilah insiden pengeroyokan dan penusukan terhadap dua santri.

Oleh sebab itu, Muiz membuat pernyataan sikap secara tertulis. “Mendorong dan mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian agar dalam waktu 1×24 jam bisa menangkap pelaku,” kata Muiz.

Gerakan Pemuda Ansor DIY juga mendesak pihak berwajib untuk segera menindak pelaku pengeroyokan dan penusukan pada santri Al-Fatimiyah Krapyak secara adil sesuai dengan peraturan hukum.

“Jika tidak [diusut secara adil], maka GP Ansor dan Banser DIY akan mengambil sikap tegas,” kata dia.

Namun, Muiz menginstruksikan kepada semua kader GP Ansor dan Banser DIY untuk tetap menjaga situasi dan kondusifitas lingkungannya.

“Demi ketertiban bersama, serta tidak terpancing untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan kepentingan bersama yang lebih besar,” kata Muiz.

Muiz juga menginstruksikan kepada semua kader GP Ansor dan Banser DIY untuk tetap satu komando dan siap siaga menunggu instruksi satu komando bersama Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DIY.